Fandy Iood Sambut Investasi Konstruksi dari Vietnam, Optimistis Industri Bangkit di 2026

Ketua APPEKNAS, Fandy Iood menghadiri acar Kolaborasi Konstruksi Vietnam dan Indonesia” yang digelar di Aston Pelita Batam, Senin (8/12/2025). (Foto: AlurNews)

AlurNews.com — Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pelaksana Kontraktor dan Konstruksi Nasional (APPEKNAS), Fandy Iood, menyampaikan optimisme bahwa dunia konstruksi Indonesia akan kembali menggeliat pada tahun 2026. Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara “Kolaborasi Konstruksi Vietnam dan Indonesia” yang digelar di Aston Pelita Batam, Senin, 8 Desember 2025.

Acara tersebut turut dihadiri perusahaan kontraktor dan konstruksi berbasis fabrikasi baja dari Vietnam, yang tengah menjajaki peluang investasi serta kerja sama strategis dengan pelaku industri konstruksi nasional.

Fandy Iood menegaskan bahwa APPEKNAS menyambut positif masuknya kontraktor mancanegara, termasuk dari Vietnam, terutama karena Indonesia merupakan bagian dari perjanjian AFTA (ASEAN Free Trade Area). Dalam skema AFTA, seluruh negara anggota ASEAN berkomitmen membuka kawasan perdagangan bebas untuk memperkuat daya saing regional, menciptakan basis produksi global, dan membentuk pasar tunggal bagi lebih dari 500 juta penduduk. Kebijakan ini mendorong keterbukaan pasar konstruksi di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.

“Kita tidak dapat menghindari dinamika AFTA. Justru kita harus menyambutnya dengan kesiapan dan kemampuan bersaing. Para kontraktor Indonesia harus siap menghadapi tantangan global,” ujar Fandy Iood.

Ia menambahkan, perkembangan teknologi dan engineering yang begitu cepat menuntut para pelaku industri konstruksi untuk beradaptasi, meningkatkan kompetensi, dan berinovasi agar mampu bersaing di pasar internasional.

APPEKNAS, kata Fandy, pada prinsipnya mendukung seluruh kontraktor dari negara-negara ASEAN yang ingin berinvestasi di Indonesia, selama tetap mematuhi aturan perundang-undangan, khususnya UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

“Kami akan terus berupaya mendorong kontraktor Indonesia untuk naik kelas, sehingga tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga berkolaborasi dengan kontraktor luar negeri,” tegasnya.

Fandy Iood berharap kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam dapat membuka peluang investasi baru, memperkuat transfer teknologi, serta mempercepat pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia menjelang tahun 2026. (ib)