AlurNews.com – PT Kerabat Budi Mulia selaku perusahaan pengembang kawasan wisata di daerah Dam Tembesi, membantah adanya hasil verifikasi lapangan yang dilakukan NGO Akar Bhumi Indonesia. Namun demikian saat ditemui di kawasan Batam Center, Selasa (16/12/2025) pihak perusahaan tidak membantah terkait proyek pengembangan lahan pariwisata yang akan dikembangkan di kawasan DTA Tembesi Batam.
Pihak PT KBM sendiri menilai hasil laporan yang diterbitkan Akar Bhumi Indonesia telah mencemarkan nama baik perusahaan. Perusahaan menyebut telah mengantongi izin pematangan lahan dan peruntukan pariwisata, serta telah membayar lunas biaya terkait.
“Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan pusat pariwisata dengan restoran dan UMKM, yang diharapkan menguntungkan masyarakat dan pengusaha kuliner,” jelas Juru Bicara PT KBM, Yusril Koto.
PT KBM menegaskan bahwa semua kegiatan telah diawasi dan sesuai dengan peraturan. Saat ini pihak perusahaan berencana menggugat Akar Bhumi karena dianggap menyebarkan informasi yang menyesatkan dan merusak reputasi perusahaan. PT KBM juga menekankan bahwa proyek ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Pihaknya menilai verifikasi lapangan yang telah terbit di beberapa media massa di Batam, Kepulauan Riau dapat menggiring pandangan masyarakat ke arah negatif atas proyek pembangunan kawasan wisata terbaru untuk Kota Batam.
“Diskusi dengan kuasa hukum sedang dilakukan untuk menanggapi tuduhan tersebut dan meminta hak jawab kepada media yang telah menerbitkan rilis dari NGO tersebut,” jelasnya.
Menanggapi hasil verifikasi lapangan Akar Bhumi Indonesia, Wali Kota Batam Amsakar Achmad hanya menyampaikan bahwa pemerintah daerah pada prinsipnya berkomitmen menjaga ketersediaan kawasan hutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kalau tidak salah, ketentuan luas kawasan hutan itu sekitar 20 sampai 25 persen, dan itu harus tetap dijaga dengan baik,” ujar Amsakar.
Terkait kekhawatiran soal potensi pencemaran dan pengelolaan limbah di sekitar daerah resapan air, Amsakar mengaku belum menerima laporan resmi dari Akar Bhumi Indonesia.
“Saya belum mendapat informasi langsung dari Akar Bhumi, termasuk langkah-langkah penyelesaiannya. Tentu ini akan kami pelajari lebih lanjut,” kata Amsakar. (Nando)


















