
AlurNews.com – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Kepulauan Riau menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) di Hotel Golden View, Batam, Minggu (28/12/2025). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Imam Fauzan.
Muswil tersebut menjadi momentum konsolidasi internal partai sekaligus menegaskan pentingnya kekompakan struktur organisasi hingga ke tingkat akar rumput dalam menghadapi agenda politik ke depan.
Ketua DPW PPP Kepri, Muhammad Fadhil, mengatakan kekuatan partai hanya dapat terbangun apabila seluruh pengurus wilayah dan cabang bergerak dalam satu visi serta solid dalam perjuangan.
“Partai ini tidak akan berjalan baik kalau tidak diiringi kepengurusan wilayah dan cabang yang absolut, solid, dan komprehensif dalam satu lingkaran perjuangan menuju kursi yang lebih baik. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” ujar Fadhil.
Sebagai satu-satunya anggota DPRD Batam dari PPP, Fadhil menegaskan perjuangan membesarkan PPP bukan hanya tanggung jawab organisasi, tetapi juga tanggung jawab moral dan spiritual.
“Bagaimanapun kita bertanggung jawab kepada Allah SWT, kepada kader, dan kepada umat. PPP didirikan para ulama dan diwasiatkan agar kita menjaga marwah partai ini,” katanya.
Fadhil menyampaikan, hasil Muswil akan ditindaklanjuti melalui Musyawarah Cabang (Muscab) di seluruh kabupaten/kota di Kepri. Ia berharap seluruh kader siap bekerja maksimal untuk menambah jumlah kursi di setiap daerah pemilihan.
Selain itu, Fadhil juga meminta dukungan penuh dari DPP PPP agar soliditas partai dari tingkat pusat hingga ranting tetap terjaga. Ia menegaskan DPW PPP Kepri berkomitmen mendukung kepemimpinan Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono.
Sementara itu, Bendahara Umum DPP PPP Imam Fauzan menyoroti kondisi politik yang saat ini dihadapi PPP. Menurutnya, ukuran kekuatan partai bukan pada usia, jumlah kader, atau besarnya dana, melainkan pada jumlah kursi di parlemen.
“PPP hari ini dianggap kecil karena tidak memiliki kursi di DPR. Itu menyakitkan, yang lebih menyakitkan lagi kalau kita masih sibuk bertengkar di internal,” ujarnya.
Imam mengingatkan tantangan Pemilu 2029 akan lebih berat karena PPP harus melalui tahapan verifikasi faktual Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kalau tidak kompak, jangankan masuk parlemen, lolos sebagai peserta pemilu saja akan sulit. Verifikasi faktual itu berat, DPW harus 100 persen, DPC 75 persen, dan PAC 50 persen lengkap dengan kantor,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan seluruh kader untuk menerima hasil rekonsiliasi internal yang telah dituangkan dalam Surat Keputusan Islah.
Muswil PPP Kepri diharapkan menjadi titik awal penguatan soliditas partai serta kesiapan menghadapi Pemilu 2029, dengan target kembali menembus parlemen dan memperkuat posisi politik PPP secara nasional.
“Rekonsiliasi itu tidak pernah melahirkan kepuasan mutlak. Kalau mencari kepuasan sepihak, itu namanya egoisme. Sekarang saatnya berhenti bertengkar dan mulai bekerja,” jelasnya. (red)














