Di DPR, Keluarga Korban: Tidak Manusiawi, Seperti Binatang, Seperti Burung Ditembak di Udara

Keluarga Laskar FPI yang menjadi korban bertemu dengan Komisi III DPR RI (Foto:Istimewa)
Keluarga Laskar FPI yang menjadi korban bertemu dengan Komisi III DPR RI (Foto:Istimewa)

JAKARTA,AlurNews.com – Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama pihak keluarga korban laskar FPI yang tertembak di tol Jakarta – Cikampek beberapa waktu lalu.

RDPU yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa. Keluarga korban laskar FPI langsung menyampaikan harapan mereka dan curahan hatinya atas meninggalnya keluarga mereka.

“Keluarga korban pada saat peristiwa kan nggak ada di tempat peristiwa, apakah peristiwa itu pihak kepolisian tembak-menembak atau peristiwa itu penculikan, kita Komisi III tidak bicara tentang itu, tapi kami ingin mendengar hal-hal yang disampaikan keluarga korban terhadap korban-korban yang diharapkan ke Komisi III, paham ya,” ucap Desmond sebelum memberikan kesempatan keluarga korban untuk menyampaikan aspirasinya.

Kemudian, keluarga korban bergiliran menyampaikan pendapatnya. Anandra, keluarga korban Muhammad Suci Khadavi (21), mendapat giliran pertama.

Anandra menyampaikan curahan hatinya terkait Suci Khadavi yang ditembak hingga tewas. Dia menilai penembakan tersebut tidaklah manusiawi.

“Tentu kami keluarga bersyukur dan sedih. Kenapa bersyukur? Karena keluarga kami telah berjihad untuk keluarga kami. Bersedihnya kenapa? Kejadian ini terjadi dengan sangat brutal, sementara anak-anak kami, korban ini tak memiliki kesalahan, kenapa harus seperti itu? Hal itu tidak manusiawi, seperti binatang, seperti burung ditembak di udara,” ucap Anandra.

Anandra mengklaim tidak ada satu pun dari pihak kepolisian yang mengabarkan terkait kematian keluarganya, ia mengaku mendapatkan informasi tersebut dari media.

“Itu sangat mengejutkan sekali ya hal itu, tentunya. Maka dari itu, kami mohon pastinya kan untuk para anggota Dewan terhormat menghimpun aspirasi kami, mohon bantuannya untuk keadilan di dunia. Kalau di akhirat akan diadili, tapi kami minta keadilan di dunia ini,” ucap Anandra.

“Beliau anak satu-satunya di keluarga kami yang pastinya itu harusnya jadi kebanggaan sendiri karena kami hanya miliki anak satu-satunya beliau. Itu buat kami terpukul sekali,” lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, keluarga almarhum Luthfil Hakim, Zainuri, turut menyampaikan pendapatnya. Zainuri mengutuk aksi penembakan itu.

“Saya cuma karena itu kelihatan kebiadaban,” Zainuri.

“Dari komisi III mudah-mudahan bisa terungkap semua apa yang dilakukan, yang membunuh anak saya, intinya saya meminta keadilan,” lanjutnya.

Berikut ini identitas enam orang yang tewas dalam kejadian itu:

a. Faiz Ahmad Syukur/LK/22 Thn
b. Andi Oktiawan /LK/33 Thn
c. M Reza /LK/20 Thn
d. Muhammad Suci Khadavi Poetra /LK/21 Thn
e. Lutfhil Hakim /LK/24 Thn
f. Akhmad Sofiyan /LK/26 Thn.

Penjelasan Polisi

Seperti diketahui, enam dari sepuluh pengikut Habib Rizieq tewas ditembak di Tol Jakarta-Cikampek kemarin pagi. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan jajarannya terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur karena pengikut Habib Rizieq melakukan perlawanan.

“Sekitar pukul 00.30 WIB di jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50 telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB,” jelas Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12) lalu.

Kapolda Metro Jaya itu menyebut pelaku penyerangan menggunakan senjata api. Fadil menyatakan pelaku sudah menembakkan senjata sebanyak tiga kali. Senjata-senjata yang dipakai penyerang itu juga ditunjukkan di depan wartawan yang meliput.

(Red)