JAKARTA, ALURNEWS.COM – Pihak TNI Angkatan Laut (AL) mengakhiri upaya pengangkatan Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang karam di perairan Bali beberapa waktu lalu.
Dalam upaya evakuasi terhadap kapal yang karam di kedalaman 838 meter di perairan Bali itu, TNI AL juga menyampaikan terima kasih kepada Angkatan Laut China (People Liberation Army Navy/PLA Navy) yang telah mengirimkan tiga kapalnya yakni PLA Navy Ship Ocean Tug Nantuo-195, PLA Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao-863 dan Scientific Salvage Tan Suo 2.
Kepala Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Komando Armada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya secara langsung menyampaikan rasa terimakasih itu dalam rapat koordinasi pengakhiran operasi salvage kapal selam KRI Nanggala-402.
“Kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada kapal-kapal yang telah bersusah payah melakukan pengangkatan di dasar laut serta permohonan maaf apabila ada ketidaknyamanan yang dirasakan selama melaksanakan operasi ini,” kata dia melalui keterangan tertulis, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (3/6/2021).
Rapat pengakhiran upaya evakuasi Nanggala dihadiri Atase Pertahanan (Athan) China untuk RI Senior Kolonel Chen Yongjing mewakili pemerintah China, Wakil Athan Kolonel Zheng Yuanyuan, Wakil Konjen Denpasar Mei Yuncai yang bertempat di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.
TNI AL mengakui kegiatan yang sudah dilakukan berkaitan dengan upaya evakuasi KRI Nanggala ini menjadi pengetahuan dan referensi ke depan untuk lebih meningkatkan kerja sama hubungan bilateral antar angkatan laut.
Putu Alit juga mengakui operasi salvage KRI Nanggala-402 di kedalaman 838 meter bukan hal yang mudah dan mengandung tingkat risiko serta kesulitan yang sangat tinggi.
“Selama pelaksanaan operasi salvage ini telah dilaksanakan penyelaman sebanyak 20 kali dan berhasil mengangkat material-material penting yang merupakan wujud kesuksesan luar biasa dari kinerja tim salvage,” kata dia.
Sementara itu, Senior Kolonel Chen Yongjing mewakili Pemerintah China menyampaikan bahwa selama lebih kurang satu bulan, Angkatan Laut China dan TNI AL telah bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik.
Selain itu tim dari China juga berupaya mengumpulkan sebanyak-banyaknya dokumentasi berupa foto dan video serta mengangkat sebagian dari KRI Nanggala yang semua sudah diserahterimakan ke pihak Indonesia.
“Ini merupakan salah satu bukti nyata kegiatan penyelamatan humanitarian yang dilakukan bersama dengan TNI AL,” kata dia. (*)