Pembangunan Pasar Induk, Camat Dan Lurah Ajak Warga Diskusi

PEKANBARU, AlurNews.com – Dengan di tetapkannya lokasi pembangunan Pasar Induk Pekanbaru yang terletak di Jln.Soekarno Hatta RT.02 RW.11 Kelurahan Sidomulyo Barat Kecamatan Tuah Madani pada tahun 2017 lalu,menimbulkan beberapa aspek permasalah kepada masyarakat setempat yang sudah dahulu bermukim bersebelahan dengan lokasi Pasar Induk yang sampai saat ini belum begitu terlihat progres Pembangunannya.

Dampak yang sangat terasa dan terlihat nyata pada saat hujan seperti rembesan disela sela keramik lantai dan lumpur yang masuk ke dalam pemukiman akibat kegiatan penimbunan dan pembangunan fisik Pasar Induk yang mana lelangnya di menangkan oleh PT.Agung Rafa Bona dengan Dirutnya Marhelin.

Dengan adanya dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat setempat dan adanya beberapa orang terutama kelompok Mak Mak yang berdomisili di RT 1,2,3 dan 5, RW 11 yang merasa capek membersihkan sisa sisa lumpur di rumahnya pada saat hujan telah reda, mereka mendatangi RT dan RW untuk membuat pengaduan agar segera dicarikan solusinya dari jajaran Pemko Pekanbaru maupun Pengembangnya. Sebelum mengagendakan diskusi bersama warga, Camat Tuah Madani Junaedy bersama Lurah Sidomulyo Barat Edi lebih dahulu turun langsung ke titik lokasi, melihat dan berdialog langsung dengan warga yang terdampak oleh kegiatan Pembangunan Pasar Induk.

Sehingga Lurah Sidomulyo Barat bersama Camat Tuah Madani selaku yang punya Wilayah mengakomodir semua pengaduan, dengan mengundang semua pihak yang terkait dalam hal mencari solusi yang bijak bagi warga setempat dan pihak pengembang, dengan mengundang beberapa pihak seperti Kadis Disperindag, pihak PUPR, pihak Perkim Kota Pekanbaru dan Ketua RW 11 serta beberapa RTnya bersama beberapa warga yang berkesempatan hadir.

Terlaksanalah diskusi pada Jumat (03/06/2022) bertempat di Aula lantai 2 Gedung Kantor Kelurahan Sidomulyo Barat
Jln.Purwodadi Pekanbaru. Dalam diskusi terlihat jelas kekesalan beberapa perwakilan warga dan Ketua RT dengan lantang mengajukan beberapa pertanyaan dan keluh kesahnya.

“Ini sangat tidak adil, mereka yang meraih keuntungan besar dengan proyeknya sementara kami yang capek membersihkan lumpurnya yang masuk ke rumah kami tanpa ada konpemsasi dan solusi yang jelas,”ujar aprawati mewakili Mak Mak RW 11.

“Apakah semua hal yang berkaitan dengan pembangunan Pasar Induk sudah melewati kajian yang benar benar dikaji baik secara administrasi seperti perizinan maupun kajian Teknisnya seperti dampaknya baik dampak yang bersifat fisikis masyarakat setempat maupun dampak lingkungannya bagi semua komponen yang berada di sekeliling lokasi Pasar Induk,”tambah Usman mewakili masyarakat dan keamanan warga setempat.

Dirut PT.Agung Rafa Bona,Marhelin mengatakan,kami sebagai pengembang hanya bertanggung jawab dalam area 3.5 Hektar itu aja, namun kami juga punya bukti bahwa kami ikut memperhatikan masyarakat sekitar area Pasar Induk.

“Kemaren ada seorang warga yang di belakang area Pasar Induk datang ke kami meminta agar tembok di belakang jangan ditutup semua sisakan barang semeter buat pintu akses ke belakang dan kami mengabulkannya, ada lagi salah satu RW juga datang ke kami meminta untuk merekrut tenaga kerja dari pemuda/pemudi sekitaran area Pasar Induk, lagi lagi ini juga kami kabulkan,” tambah Bu Dirut Marhelin.

Akhir acara Camat Tuah Madani bersama Kadis Disperindag meminta pihak PUPR dan Perkim dalam waktu seminggu kedepan membuat perencanaan yang bijak untuk solusi dari aliran lumpur akibat timbunan lokasi Pasar Induk. Setelah acara selesai pihak PUPR dan Perkim langsung meninjau lokas Pasar Induk bersama RW dan RT setempat.

Turut hadir pada saat acara seperti Babinsa, Babinkamtibmas, Lurah dan beberapa staf Kelurahan Sidomulyo Barat.