
AlurNews.com – Bea Cukai mengamankan ribuan botol minuman beralkohol di Perairan Tanjung Sengkuang, Batam, Kamis (20/10/2022). Kapal pembawa ribuan alkohol bernilai Rp 4,38miliar itu tertangkap, dari Operasi Jaring Sriwijaya.
Operasi ini merupakan kegiatan patroli gabungan antaran Bea Cukai Batam, Kepri dan Lantamal IV.
“Ada sebanyak 8.784 botol minuman beralkohol, dengan taksiran kerugian negara sebesar Rp 9miliar,” kata Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi, M. Rizki Baidillah, Jumat (21/10/2022).
Baca juga : Bea Cukai Batam Tangkap Kapal Tanker Bermuatan 600 Kiloliter Solar Ilegal
Ia mengatakan kejadian ini bermula dari informasi masyarakat, yang menyebutkan ada kapal kayu bermuatan minuman beralkohol ilegal. Kapal tersebut akan masuk ke perairan Indonesia.
Berbekal informasi tersebut, Satgas Patroli Laut Gabungan melakukan pengejaran sampai di
perairan Tanjung Sengkuang.
“Saat pengejaran, kapal tersebut tidak bersikap kooperatif. Bahkan, kapal kayu itu dengan sengaja menabrak kapal patroli Bea Cukai. Akibatnya lambung kapal patroli Bea Cukai rusak,” ujar Rizki.
Kapal milik Bea Cukai Batam, Kepri dan Lantamal IV, terus melakukan pengejaran. Hingga akhirnya, kapal tersebut kandas di Perairan Sengkuang, Batam.
Baca juga : Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Barang Bekas
Usai kandas, ABK (Anak Buah Kapal) melarikan diri dengan melompat ke laut. Petugas sempat melihat ada dua kapal pancung yang membantu para ABK melarikan diri.
“Dengan koordinasi dan kolaborasi Satgas patroli laut Bea Cukai serta dukungan dari Lantamal IV Batam mengedepankan keselamatan petugas, kapal tersebut berhasil ditangkap oleh petugas,” ujarnya.
Rizki mengatakan petugas tidak menemukan kelengkapan kapal, lalu papan nama kapal juga dibuang para ABK.
Baca juga : Januari hingga Juli, Bea Cukai Batam Ungkap 10 Paket Berisi Narkoba
“Luasnya wilayah perairan Indonesia membutuhkan extra effort dan sinergi antar instansi dalam melakukan pengawasan,” ujarnya.
Bea Cukai, kata Rizki akan terus berupaya melakukan pengamanan wilayah perairan Indonesia, dengan melakukan koordinasi bersama aparat penegak hukum lainnya.
“Demi meningkatkan efektivitas pengawasan,” ujarnya.