AlurNews.com – Warga Kampung Utama Atas, Kecamatan Lubuk Baja mengeluhkan layanan SPAM Batam yang dinilai tebang pilih terhadap layanan air bersih. Hal ini disebutkan warga terkait air bersih yang tidak didapatkan warga kurun waktu satu bulan belakangan.
Kondisi yang membuat Anggun (70), salah seorang warga Kampung Utama Atas kini terpaksa harus rutin mengangkut air dari salah satu rumah warga yang masih merasakan pelayanan air bersih SPAM Batam.
“Kini setiap malam saya harus rajin untuk angkut air dengan dibantu tetangga. Kebetulan saya memang sudah tinggal sendiri di sini,” ujarnya saat ditemui, Jumat (6/1/2023).
Baca juga: Ini Parah Nih! Air Tak Ngalir, Warga Harus Tetap Bayar Tagihan ke PT Moya
Anggun juga menyebutkan situasi ini sudah dialaminya selama sebulan belakangan. Ironisnya, ia saat ini masih membayar tagihan air, walau sudah tidak merasakan air bersih yang mengalir di rumahnya.
“Masih bayar tagihan kemarin nak. Walau air tidak mengalir di rumah, tadi barusan menghubungi anak saya. Dia bilang mau jemput saya ke rumahnya,” lanjutnya.
Menanggapi hal ini, Corporate Communication (Corcom) Spam Batam, Ginda menyebut pihak SPAM Batam tetap melakukan upaya optimal dalam menyalurkan air bersih bagi warga Batam.
Baca juga: Warga Kampung Utama Atas Begadang Tunggu Air Ngalir
Namun beberapa hal seperti kondisi rumah warga yang berada di perbukitan, menjadi salah satu kendala.
“Kondisi daerah Kampung Utama Atas yang berada pada ujung pipa saluran air bersih dan elevasi daerah yang cukup tinggi, menyebabkan durasi aliran air yang mengalir pada setiap daerah berbeda-beda waktu ngalirnya, terlebih lagi pada pemakaian jam puncak,” paparnya saat dihubungi, Jumat (6/1/2023).
Selain berada di ujung pipa distribusi, dan kontur wilayah yang berada di perbukitan. Salah satu hal lain adalah jumlah pengguna air bersih yang tidak seimbang.
Khusunya pada pagi dan sore, yang merupakan jam puncak pemakaian air.
“kenapa di daerah dan diwaktu tertentu air mengalir mengecil atau tidak lancar. Hal ini banyak dipengaruhi oleh jumlah pengguna dan suplai air bersih berjalan tidak seimbang,” lanjutnya.
Ginda juga menyebutkan, SPAM Batam tidak pernah mengabaikan keluhan dari para pelanggan. Namun pertumbuhan pelanggan SPAM Batam, cukup berpengaruh kepada suplai air, khususnya pada sebagian kecil pelanggan yang tinggal di wilayah
dengan kontur tanah yang cukup tinggi dan di daerah ujung perpipaan, seperti daerah Kampung Utama Atas.
Selain itu, sisi lain yang tidak kalah pentingnya untuk kestabilan antara suplai air bersih dan sumbernya yaitu keberadaan waduk tadah hujan dan menjaga wilayah resapan air menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga secara bersama-sama.
“Batam sudah sangat maju. Kepadatan penduduknya sudah setara dengan kota besar lainnya. Sedangkan ketersediaan air bersih saat ini terbatas, sehingga perlu adanya tambahan ketersediaan air baku disamping menjaga air baku yang ada,” tuturnya. (Sirait)