AlurNews.com – Badan Usaha (BU) Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Batam memberikan atensi dan perhatian serius terhadap illegal connection. Karena, kebocoran air akibat adanya sambungan ilegal, menjadi penyebab berkurangnya suplai ke masyarakat.
SPAM Batam merilis, ada 26 persen kebocoran air di Batam. Jika dihitung-hitung, SPAM Batam kehilangan 500 liter per detiknya.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Badan Usaha SPAM Batam, Denny Tondano dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Program Kerja Triwulan II yang berlangsung di Hotel Santika, Rabu (29/3/20233) lalu.
Ia mengatakan, selain sambungan air ilegal, SPAM Batam juga mengembangan Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP) sebagai upaya peningkatan suplai ke depan.
Baca Juga: Ini Atensi SPAM Batam untuk Peningkatan Suplai Air ke Masyarakat
Denny mengatakan Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Batam telah memutus delapan titik sambungan air ilegal (Illegal Connection) di Kawasan Jodoh.
“14 laporan yang kami terima dan terindikasi sambungan ilegal, delapan sudah kami putus,” kata Denny.
Ia mengatakan, bahwa sambungan ilegal itu kasusnya kebanyakan adalah, ilegal koneksi dan ilegal konsumsi. Kawasan Jodoh dan Maritim Square menjadi daerah paling rawan terhadap sambungan ilegal.
Denny berharap, masyarakat Kota Batam tak lagi bandel dan menghiraukan imbauan yang telah disampaikan SPAM Batam sejak penindakan sambungan ilegal ini dilakukan, Selasa (21/3/2023) lalu.
Tak main-main, pihaknya bakal menempuh jalur hukum jika masih menemukan warga yang memakai sambungan ilegal.
“Proses hukum itu agar jadi efek jera. Kepala BP Batam pun memberikan atensi serius terhadap permasalahan kurangnya suplai ke masyarakat akibat tindakan-tindakan ilegal, jadi kita tak main-main,” ucapnya.
Baca Juga: Peringati Hari Air Sedunia, SPAM BP Batam Tanam Pohon
Sementara, penguatan dan pengembangan terhadap Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP) agar suplai air ke masyarakat ikut meningkat turut jadi pembahasan penting dalam rakor tersebut.
Untuk mendukung langkah tersebut, Badan Usaha SPAM Batam pun akan memperkuat dan melakukan pengembangan terhadap jaringan perpipaan yang ada.
Denny berharap, masyarakat dapat merasakan manfaat pekerjaan ini dalam waktu dekat.
Hal ini juga selaras dengan komitmen Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, terhadap permasalahan ketersediaan air untuk masyarakat.
“Pelayanan harus kita dahulukan, ini yang menjadi prioritas. Mudah-mudahan suplai air terus maksimal,” ujarnya.


















