AlurNews.com Natuna – Kanker dan tumor merupakan penyakit yang berbahaya jika tidak tertangani dengan baik. Kedua penyakit ini memiliki rekam jejak merenggut nyawa para pengidapnya.
Sosialisasi pencegahan kedua penyakit ini menjadi perhatian sejumlah pihak. Salah satunya sosialisasi yang digelar Yonkomposit 1/Gardapati (GP) dan Yayasan Pencegahan Kanker Nusantara (YPKN) di Natuna, Kepulauan Riau pada Senin (14/8/2023).
“Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada prajurit dan Persit Batalyon Komposit 1/GP terkait dengan Kanker dan Tumor dengan harapan dapat mengenali sedini mungkin gejala Kanker dan Tumor agar dapat mengambil langkah yang tepat serta mengetahui pola hidup yang sehat untuk menghindari terkena Kanker dan Tumor,” ungkap Ketua Persit Candra Kirana Cabang XIX Yonkomposit 1/GP PD I/Bukit Barisan, Rouli Yunita Robert Panjaitan.
Untuk diketahui sosialisasi pencegahan kanker dan tumor tersebut menghadirkan 4 orang narasumber dari Yayasan Pencegahan Kanker Nusantara (YPKN).
Salah satu narasumber, Wewen Okli Syaputra menyampaikan bahwa kanker merupakan suatu perubahan sel normal menjadi tidak normal (abnormal), Kanker bisa berawal dari tumor. Khusus tumor terbagi menjadi tumor jinak dan tumor ganas.
“Faktor-faktor yang dapat memicu kanker antara lain faktor genetik atau faktor keturunan, faktor kimia seperti asap bermotor, pabrik dan asap rokok. Radiasi fisika antara lain dari radiasi gelombang radio magnetik seperti penggunaan ponsel yang tidak sehat,” kata Wewen Okli.
“Faktor makanan dan minuman tidak sehat seperti mengandung zat formalin, borax dan pemanis dan pewarna buatan juga patut diwaspadai sebagai pemicu kanker,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan bahwa penyajian makanan juga perlu diperhatikan. Memasak nasi pakai magiccom yang dilakukan dalam jangka waktu lama akan merubah warna dan kandungan nutrisinya serta dapat memicu kanker hati.
Demikian penggunaan minyak goreng yang berulang kali (minyak jelantah) akan memicu kanker hati dan usus besar. Minyak sehat hanya 2 kali pemanasan saja dan jangan lebih.
“Kanker serviks berpotensi mengenai wanita yang sering berganti pasangan, sex bebas, menikah dini, dan tidak menjaga organ vitalnya, untuk itu kebersihan organ vital harus selalu terjaga,” paparnya.
“Pria yang beresiko terkena kanker Prostat yaitu pria yang keseharian/pekerjaannya kebanyakan duduk, pria yg suka meminum minuman yang beralkohol, pria yang bergonta-ganti pasangan, dan pria yang sering menunda-nunda hasrat seksualnya,” pungkasnya.
Pembukaan Sosialisasi tersebut dibuka secara resmi oleh Dokter Yonkomposit 1/GP Letda Riskinyamin Payungallo. (Fadli)