AlurNews.com – Nilai transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Kepri telah mencapai Rp1 triliun hingga Juni 2023.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri), Suryono.
Ia mengatakan, jumlah pengguna QRIS pada periode Januari hingga Juni sebanyak 344.000, dengan terjadi penambahan sebanyak 81.000 pengguna pada tahun 2023.
“Jadi di Kepri, khususnya Batam ini memang luar biasa pergerakannya. Untuk volume transaksi itu sudah 7 juta kali. Untuk nilai transaksi sudah Rp1 triliun. Kemudian juga ada penambahan merchant sekitar 26.000. Sedangkan akumulasi merchant sudah 460.000,” ujarnya, Selasa (22/8/2023).
Ia menyatakan digitalisasi sistem pembayaran menjadi kunci untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, terutama selama pandemi COVID-19 dan hingga saat ini masih terus diterapkan.
Lebih lanjut Suryono menjelaskan adapun pembebasan biaya QRIS untuk transaksi di bawah Rp100 ribu, juga merupakan salah satu upaya dalam meringankan beban bagi pemilik barcode atau merchant terutama para pelaku usaha mikro.
“Kenapa yang usaha mikro ini kita berikan semacam keringanan, karena mayoritas transaksi yang dilakukan menggunakan QRIS adalah dilakukan oleh UMKM,” ujar dia.
Menurutnya, dengan adanya kebijakan itu, juga diharapkan semakin inklusif, masif dan menjangkau kepentingan masyarakat Kepri.
“Jadi kalau tadi data di Kepri itu merchant persentasinya penggunaan QRIS itu di atas 50 persen. Dengan begitu BI ingin memberikan manfaat yang besar dengan cara memberikan kelonggaran pada usaha mikro yang banyak melakukan transaksi menggunakan QRIS,” ujarnya. (ib)