AlurNews.com, Batam – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Batam mengaku tidak mengetahui pihak yang melakukan penyerahan lahan di Rempang secara sukarela kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam.
“Hingga saat ini tidak ada anggota HKTI Batam, yang menyebut akan melakukan penyerahan lahan secara sukarela,” tegas Ketua HKTI Batam, Gunawan Satary ditemui di kawasan SP Plaza, Sabtu (2/9/2023).
Gunawan bahkan menegaskan bahwa para anggota HKTI, hingga saat ini masih berjalan bersama dengan masyarakat Rempang, dan Kekerabatan Masyarakat Adat Tempatan (KERAMAT), dalam mempertahankan lahan kampung tua yang terdampak relokasi.
“Ini yang mau diklarifikasi, kami tidak mengenal mereka. Serta kami masih tetap sejalan dengan Keramat dalam perjuangannya,” paparnya.
Walau demikian, Gunawan juga menyinggung bahwa penggunaan lahan pertanian di kawasan Rempang – Galang Batam, juga diketahui oleh BP Batam.
Untuk itu, ia kembali menegaskan bahwa HKTI Batam tidak menolak pengembangan investasi, walau hingga saat ini tidak pernah diajak untuk berdialog.
“Kami tidak menolak investasi, namun kami juga tidak pernah diajak dialog sehingga mereka tidak tahu apa kami mau. Komunikasi saat ini hanya searah dan terkesan memaksa,” lanjutnya.
Hal senada juga dilontarkan perwakilan Komunitas Peternak (Kompak) Rempang Galang, Anton Sihombing yang juga mengakui tidak mengenal pihak yang mengaku sebagai perwakilan pengusaha tambak, seperti yang dijelaskan dalam siaran pers BP Batam Nomor: 346/SP-A1.5/9/2023.
Untuk itu, Anton juga mengaku mempertanyakan mengenai pemberitaan adanya dukungan Kompak pada isu relokasi yang berkembang saat ini.
“Kami masih tetap berdampingan dengan warga. Tindakan ini seakan ingin memecahbelah warga. Terutama ada yang mengatasnamakan Kompak di media,” tegasnya. (Nando)