AlurNews.com – Sejumlah guru honorer di Kota Batam, Kepulauan Riau mengadukan mereka ke DPRD Batam, Senin (4/9/2023).
Puluhan guru honorer itu berasal dari tingkat SD dan SMP Negeri di Batam. Mereka disambut langsung oleh Ketua DPRD, Nuryanto dan Wakil Ketua III DPRD, Ahmad Surya.
Dalam pertemuan tersebut, para guru honorer mengaku sudah mengabdikan diri selama lebih kurang 15-18 tahun di Batam. Mereka ngeluh lantaran tak dapat ikut seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan CPNS.
Padahal, nyatanya mereka telah memenuhi persyaratan administrasi yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN).
“Kami secara administrasi bisa memenuhi semua persyaratan yang sudah ditetapkan. Namun kami tidak bisa mengikuti seleksi P3K. Karena tidak bisa resume dan menyelesaikan persyaratan hingga pada memilih formasi. Untuk itu, kami perwakilan dari Guru Honorer SD dan SMP Negeri mendatangi DPRD Batam untuk menyampaikan keluhan kami,” kata Koordinator SMP Forum Guru Honorer Negeri (FGHSN) SD SMP se-Batam, Berli Arlandy.
Berdasarkan datanya, ada lebih dari 400 pendidik yang berstatus honorer tidak bisa mengikuti seleksi mulai dari golongan P1 hingga P4.
Untuk itu, pihaknya meminta agar penerimaan PPPK formasi P2, P3 dan P4 dari sekolah negeri bisa mendaftar dan menyelesaikan pendaftaran sampai dengan ujian UNBK atau mengikuti tes CAT sebagai bentuk keadilan bagi guru honorer di negeri ini.
“Kami meminta itu saja, jika sudah mengikuti tes CAT dan hasilnya lolos atau tidak tentunya sudah menjadi nasib dari para guru-guru honorer itu sendiri. Mengingat kemampuan setiap orang berbeda-beda. Tapi minimal, kami diperbolehkan mengikuti ujian,” kata dia.
Merespons keluhan itu, Ketua DPRD Batam Nuryanto mengaku sangat miris dan sedih akan kondisi yang ada. Oleh karenanya, Dewan akan melakukan koordinasi dengan Pemko Batam dan Dinas Pendidikan (Disdik).
Dari hasil pertemuan itu juga, nantinya akan menjadi rekomendasi yang akan dikeluarkan oleh DPRD Batam untuk disampaikan ke pemerintah pusat.
“Mereka sudah memenuhi persyaratan. Tapi untuk ikut tes itu tidak bisa. Terkunci di sistem,” kata Nuryanto.
Cak Nur, sapaan akrabnya, berjanji akan berkoordinasi dengan Disdik Batam untuk mencari titik terang masalah yang dialami para guru itu untuk mengikuti tes CPNS maupun PPPK.
“Kami akan mengadakan pertemuan besok. Kalau guru honorer terpilih semua kan baik juga untuk Kota Batam. Mereka berharap tidak tertolak lagi agar bisa ikut tes. Yang penting, mereka ini diberikan kesempatan tes. Kalau lulus atau tidak lulus itu persoalan lainnya,” pungkasnya. (Arjuna)