Pimpin Rakor Percepatan Penurunan Stunting, Ini Pesan Bupati Natuna

Bupati Natuna Wan Siswandi pimpin Rakor TPPS dan launcing Aplikasi Sipenting Kabupaten Natuna dan sosialisasi Peraturan Bupati Normor 47 Tahun 2023 tentang Percepatan Penurunan Stunting di Ruang Rapat lantai II Kantor Bupati, Bukit Arai, Senin (27/11/2023). (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Bupati Natuna, Wan Siswandi pimpin rapat koordinasi (Rakor) tim percepatan penurunan stunting (TPPS) dan launcing Aplikasi Sipenting (Sistem Informasi Perencanaan Terpadu Cegah Stunting) Kabupaten Natuna dan sosialisasi Peraturan Bupati Normor 47 Tahun 2023 tentang Percepatan Penurunan Stunting di Ruang Rapat lantai II Kantor Bupati, Bukit Arai, Senin (27/11/2023).

Ada tiga hal yang dibahas dalam rapat tersebut untuk penguatan-penguatan yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Natuna untuk pecegahan dan penurunan angka stunting.

Wan Siswandi mengatakan, stunting ini merupakan perhatian dari Presiden dan Kementerian yang menaungi di bawahnya juga melakukan hal yang sama.

“Berkaitan masalah stunting ini menjadi perhatian pusat, baik dari Kementerian Sosial dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Saya berharap kepada teman-teman yang ada di tingkat kabupaten untuk memperhatikan beberapa persoalan yang berkaitan dalam penurunan stunting,” kata Wan Siswandi.

Dalam Rakor tersebut Bupati berharap kegiatan ini berjalan semestinya dan yang paling penting untuk sebuah pernyataan MoU dan literasi dalam melaksanakan kegiatan.

“Kami berharap dalam kegiatan itu bisa menyentuh masyarakat yang membutuhkan, dan saya berharap kepada temen-temen kepala desa, lurah yang bersentuhan langsung untuk memberikan perhatian khusus kepada masyarakat di desanya,” katanya.

Ia menegaskan, bahwasanya penurunan stunting bukan tanggungungjawab kabupaten, provinsi maupun nasional.

“Penurunan stunting ini tangungjawab kita bersama,” tegasnya.

Siswandi menjelaskan, angka stunting Natuna termasuk yang paling tinggi di kabupaten/kota se-provinsi Kepuluan Riau (Kepri), walaupun angka stuting Natuna di bawah angka nasional.

“Saya mengetahui ini usai Rakor bersama Mendagri di provinsi. Bukan cuma kami saja yang mengetahui data ini tetapi juga Mendagri. Apa yang kami buat dan lakukan juga dimonitor,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang disampaikan sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Natuna, Wan Asrul mengatakan angkat stunting hingga bulan okteber 2023 diangka 12.66 persen.

“Angka stunting mengalami kenaikan dari tahun 2022 sebesar 11,8 persen,” kata Wan Asrul. (Fadli)