SCash Global dan KUD Rancang Proyek Pemantik Kemajuan Perdagangan Indonesia

scash global
Pertemuan Scash Global dengan perwakilan induk KUD di Indonesia. Foto: Istimewa

AlurNews.com – Perusahaan teknologi asal Singapura, SCash Global berkolaborasi dengan Induk Koperasi Unit Desa (KUD), dalam digital UFarm; sebuah proyek untuk memajukan ekonomi Indonesia khususnya di kalangan para pedagang, petani, dan nelayan.

Proyek tersebut dimulai di Jakarta, pada 4 November 2023 lalu. Proyek ini menjadi tonggak dalam pemberdayaan lebih dari 13 juta anggota Induk KUD di seluruh Indonesia.

Inisiatif itu melibatkan perwakilan dari 9.437 divisi KUD di 29 provinsi. Fokusnya yakni mengatasi tantangan seperti akses terbatas ke pinjaman, ketidakpastian pasar dan infrastruktur yang kurang memadai.

Baca Juga: Dinas Koperasi dan UKM Kepri Beri Pelatihan Wirausaha Muda dan Mahasiswa

CEO SCash Global, Michael Lee mengatakan UFarm bertujuan mengatasi kesenjangan lewat penyediaan akses pasar langsung. Selain itu, juga sebagai solusi digital inovatif produk pertanian dan kelautan di Indonesia.

Sebagai contoh, di Kota Malang, Jawa Timur UFarm sukses mengekspor beberapa jenis sayuran ke negara Taiwan atau Republik Tiongkok.

“Yang di ekspor ke sana adalah sayuran kubis. Ini bukti UFarm telah sukses dan bisa jadi percontohan untuk daerah lain di Indonesia,” kata dia, Rabu (10/1/2024).

Di Malang, secara teknis pengeksporan sayuran dilakukan dengan cara menghilangkan peran distributor dalam skema perdagangan tradisional. Nyatanya, itu memberikan keuntungan lebih kepada para petani.

Menurut Michael, UFarm tidak hanya berfokus pada keuangan mikro saja, tetapi juga menyediakan akses pinjaman yang efisien, pasar elektronik yang dinamis, serta beragam alat digital untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas.

Proyek tersebut telah mendapatkan dukungan finansial signifikan, dengan rencana untuk mendapatkan pendanaan lebih lanjut pada kuartal pertama di tahun 2024 ini.

Michael ingin pada akhir tahun 2025, manfaat bagi anggota mencapai Rp600 triliun dengan transaksi perdagangan melonjak hingga Rp11,7 triliun.

“Dengan fokus pada pasar Indonesia sebagai produsen utama minyak kelapa sawit, beras, jagung, kacang tanah, dan kacang kedelai di pasar global dan domestik, UFarm membuka peluang pertumbuhan bagi petani Indonesia,” kata dia.

Efek dari kolaborasi ini diharapkan tidak hanya terasa di level lokal Indonesia saja. Dengan menggabungkan solusi digital dan praktik pertanian tradisional, Induk KUD dan SCash Global menjadi teladan untuk reformasi pertanian dunia.

Kerja sama dengan entitas global seperti Alibaba Cloud dan Alipay semakin memperluas dampak UFarm. Di Indonesia, proyek itu jadi kunci di kancah internasional.

Proyek keberlanjutan pangan dan pemberdayaan masyarakat yang memiliki dampak nyata ini menjadi bukti kekuatan kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan dunia nyata.

“Membentuk masa depan yang lebih terhubung, makmur, dan berkelanjutan bagi banyak orang di seluruh Indonesia,” tutur dia.

UFarm juga merepresentasi pergeseran menuju sektor pertanian yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan di Indonesia. Lewat pemberdayaan petani via digitalisasi dan kemudahan akses pendanaan, proyek itu memicu peningkatan kualitas hidup, hingga memastikan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Seiring dengan ekspansi dan penyempurnaan upaya digital oleh Induk KUD dan SCash Global, masa depan sektor pertanian Indonesia digadang-gadangkan bakal semakin baik. (Arjuna)