AlurNews.com – Kondisi Orang Darat atau Suku Darat, yang ada di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, cukup memprihatinkan. Mereka kurang tersentuh kesehatan, pendidikan, hingga kondisi sosial yang jauh dari kata layak.
Orang Darat merupakan suku asli Pulau Rempang. Mereka ada sudah sejak ratusan tahun lalu. Akan tetapi, lantaran keberadaan mereka jauh dari jangkauan, maka pemerintah terkesan abai. Ditambah lagi jumlah mereka kini yang hanya tinggal dihitung jari.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menyebut pihaknya belum mendapat input apapun dari Pemerintah Kota (Pemko) Batam, perihal Suku Darat di Rempang itu.
Baca Juga: BP Batam: Sudah 387 KK Warga Rempang Mendaftar untuk Tempati Hunian Baru
“Nanti akan saya komunikasikan dengan Pak Wali (Muhammad Rudi),” kata Risma, saat berkunjung ke Batam, dalam giat pembagian akta kelahiran dan KIA, Rabu (24/1) kemarin.
Meski begitu, ia bakal mendalami masalah yang dihadapi oleh orang-orang Suku Darat. Akan tetapi, Kementerian Sosial (Kemensos) hanya dapat melihat dari aspek sosialnya saja.
“Saya akan lihat dari sisi sosialnya nanti, ya, arena yang lain itu bukan kewenangan saya,” ujarnya.
Sebagai informasi, Orang Darat di Rempang telah ada dan menetap di sana sejak sejak ratusan tahun itu. Dari arsip Belanda yang ditulis P Wink, tanggal 4 Februari 1930, menyebutkan ada suku asli di Pulau Rempang dari tulisan JG Shchot yang dimuat Indische Gis tahun 1882.
Suku Darat ini kini nyaris punah, hanya menyisakan beberapa saja, bahkan tak sampai 10 orang. Suku Darat kini bermukim di Rempang Cate. Mereka mencoba bertahan dengan mencari makan di laut. Namun pada dasarnya, sesuai nama, mereka lebih leluasa di darat dan bukan di laut.
Peneliti di Pusat Riset Kewilayahan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dedi Arman, pernah menyebut bahwa Orang Darat adalah suku bangsa Proto-Melayu. Dia berharap bisa menjaga Suku Darat agar jangan sampai punah.
“Punahnya suku Orang Darat bakal menjadi kehilangan amat besar bagi sejarah Kepri. Suku Orang Darat, seperti juga Suku Orang Laut dan Suku Akit, adalah suku bangsa Proto-Melayu yang membentuk kebudayaan Melayu di Kepri saat ini,” kata Dedi dikutip dari Kompas.id. (Arjuna)