Serikat Pekerja Semangat Aksi di Depan Kantor Wali Kota Batam Meski Hujan Deras, Ini Tuntutannya!

Walau kondisi hujan deras, angin kencang dan petir bergemuruh, sejumlah serikat pekerja tetap menggelar aksi di depan Kantor Wali Kota Batam, Senin (8/7/2024). (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Walau kondisi hujan deras, angin kencang dan petir bergemuruh, sejumlah serikat pekerja tetap menggelar aksi di depan Kantor Wali Kota Batam, Senin (8/7/2024).

Dalam aksinya mereka membawa atribut bendera serikat, umbul-umbul dan baliho yag bertuliskan tuntutannya. Aksi mereka diawali dengan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu mars Serikat Pekerja

Adapun tuntutan yang disampaikan pertama perihal Outsorching. Sistem Outsourching ini adalah sistem yang menyulitkan para pekerja. Tuntutan kedua, perusahaan tidak memberlakukan kontrak kerja secara berulang-ulang yang diatur dalam UU Omnimbus Law.

Tuntutan ketiga naikkan Upah Minimum Kota 2025 sebesar 15 persen. Keempat tolak kenaikan harga sembako, tolak kenaikkan BBM dan kenaikan tarif listrik.

“Hari ini adalah terakhir sidang uji materi omnibuslaw uu cipta kerja oleh MK. Dan akan hadir sebagai saksi ahli dari pemohon adalah Presiden Partai Buruh Said Iqbal. Pagi ini, kaum buruh kembali turun ke jalan. Bukan untuk sok gagah-gagahan. Kami hadir untuk menyuarakan ketidakadilan yang telah lama terabaikan,” ujar Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) kota Batam, Yafet Ramon

Ia melanjutkan setiap langkah adalah bentuk perlawanan terhadap kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil.

“Setiap kata yang diucapkan membawa suara mereka yang terpinggirkan, yang hak-haknya dirampas, yang tak mampu menyuarakan keluh kesahnya. Perjuangan ini bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk mereka yang tidak bersuara. Kelas pekerja menghendaki dunia yang adil, dunia tanpa penindasan,” katanya.

Sekira pukul 11.12 WIB orator tampak berhenti menyuarakan aspirasinya. Hal ini dikarenkan kondisi hujan semakin deras. Orator mengatur posisi massa.

“Bagi tak sanggup lagi dan sudah kedinginan silahkan berteduh,” kata orator. (Roma)