Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Batam Naik 7 Persen

Bongkar muat di Pelabuhan Batuampar untuk pelayaran direct perdana kapal kargo MV SITC Hakata rute Batam - China. (Foto: BP Batam)

AlurNews.com – Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam mencatat arus peti kemas pada semester 1 tahun 2024 di Kota Batam meningkat 7 persen atau 313.000 TEUs dibandingkan realisasi sementer 1 tahun 2023 yang tercatat 293.000 TEUs.

Direktur BUP BP Batam Dendi Gustinandar mengatakan, realisasi arus peti kemas Pelabuhan Batam hingga semester 1, yaitu 116.000 TEUs ekspor peti kemas, dan 114.000 TEUs impor, lalu untuk bongkar peti kemas ada 42.700 TEUs, dan muat 39.500 TEUs.

“Jika dibandingkan periode semester pertama di 2023 lalu, berada di angka 293.000 TEUs. Tahun ini meningkat 7 persen,” kata Dendi, Rabu (10/7/2024).

Menurutnya, hal ini disebabkan produktivitas yang meningkat didukung penggunaan peralatan bongkar muat STS Crane. Serta tidak diperlukannya manuver olah gerak kapal tambahan yang selama ini diperlukan karena jangkauan crane konvensional yang terbatas.

Ia melanjutkan pengembangan Terminal Peti Kemas Batuampar akan dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu akan dilengkapi dengan lima alat bongkar muat Quay Crane, dua Harbor Mobile Crane (HMC), 12 RTG dan 20 Terminal Truck.

“Lapangan penumpukan pun akan diperluas hingga 12 hektare. Pengembangan infrastruktur dan suprastruktur akan terus dilakukan hingga tahap tiga yang ditargetkan pada Agustus 2028 dan harapannya dapat membawa Batuampar menjadi direct call maupun transhipment terminal,” katanya.

Pada 2023 lalu, ekspor peti kemas yakni 109.000 TEUs, impor 107.000 TEUs. Kemudian untuk bongkar peti kemas sekitar 38.000 TEUs, sedangkan muat 38.100 TEUs.

Ia menyebutkan sejak pengoperasian Terminal Peti Kemas Batuampar oleh PT Persero Batam, terdapat peningkatan kinerja pelayanan.

“Sebagai contoh berthing time di terminal meningkat 44 persen dari sebelumnya 48-52 jam menjadi 9-29 jam. Begitu pula dengan rata-rata effective time yang lebih baik,” kata Dendi. (roma)