Gubernur Ansar Hadiri Pelantikan Pengurus INTI Kepri dan Cabang Batam

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menghadiri pelantikan Pengurus INTI Kepri dan INTI Cabang Batam, Minggu (14/7/2024) malam di Batam. Foto: Diskominfo Kepri

AlurNews.com (Advertorial) – Gubernur Kepri Ansar Ahmad menghadiri pelantikan pengurus perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Provinsi Kepri dan pengurus INTI Cabang Kota Batam di Ballroom Hotel Pacific Place, Kota Batam, Minggu (14/7/2024) malam.

Pelantikan tersebut dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan oleh Sekretaris INTI Kepri, Nurhayati, diikuti oleh pembacaan ikrar oleh Ketua INTI Kepri yang baru, Piter Tanjaya. Setelah itu, bendera pataka diserahkan dari Ketua INTI Kepri kepada Ketua INTI Kota Batam yang baru, Wong Bun Hock.

Piter Tanjaya dilantik sebagai Ketua Perhimpunan INTI Provinsi Kepri dan Wong Bun Hock sebagai Ketua Perhimpunan INTI Kota Batam, dengan masa bakti dari tahun 2024 hingga 2026.

Baca Juga: Masjid Muhammad Cheng Ho Batam: Perpaduan Budaya, Toleransi hingga Hadiah Pengusaha Tionghoa Batam

Hadir dalam acara tersebut Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah, Kajati Kepri Teguh Subroto, Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Watuseke, Danlantamal IV Batam Laksma TNI Tjatur Soniarto, Asop Laksma TNI Bambang Darmawan, Danlanud RHF Kol Pnb Andi Nur Abadi.

Kemudian Ketua Umum Inti Pusat Teddy Sugianto beserta jajaran pengurus, Gubernur Kepri 2016-2019 Nurdin Basirun, Walikota Batam Muhammad Rudi, Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto, dan tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu Ansar mengungkap peran penting etnis Tionghoa dalam pembangunan Provinsi Kepulauan Riau. Dari total populasi sekitar 2.118.239 jiwa, etnis Tionghoa mencakup 7,70 persen dan berperan signifikan dalam perekonomian daerah.

“Dengan adanya wadah seperti Perhimpunan INTI, etnis Tionghoa dapat lebih terhimpun dan berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat Kepri yang makmur dan sejahtera,” ujar Ansar.

Ansar juga memaparkan berbagai program strategis yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Di antaranya penyediaan rumah singgah di Jakarta dan Batam untuk masyarakat yang sedang menjalani pengobatan.

Ada juga program BPJS Ketenagakerjaan yang menyasar 31.896 nelayan dengan anggaran mencapai Rp 6,4 miliar. Program subsidi bunga 0% melalui BRK Syariah juga telah memberikan dukungan modal kepada 1.133 UMKM sejak November 2021 hingga Februari 2024.

Program lainnya hibah kepada 940 rumah ibadah dengan anggaran Rp112,5 miliar, serta pembangunan 77 Base Transceiver Station (BTS) untuk memperkuat wilayah perbatasan dan mempercepat transformasi digital.

Program Kepri Terang melalui bantuan pemasangan baru listrik, genset, dan solar home system (SHS) juga telah meningkatkan rasio elektrifikasi dari 96,32 persen pada tahun 2023 menjadi 97,99 persen. (red)