AlurNews.com – Atlet yang berprestasi di Olimpiade biasanya mendapat bonus melimpah dari berbagai pihak, termasuk pemerintah setempat. Berikut lima negara yang paling royal dalam memberikan bonus.
Bonus bagi atlet Olimpiade menjadi motivasi tersendiri selain mengincar prestasi. Jumlahnya pun tidak main-main karena bisa mencapai miliaran rupiah.
Jumlah tertinggi bonus diberikan kepada peraih medali emas. Sementara peraih medali perak dan perunggu mendapat bonus dengan jumlah yang lebih sedikit.
Selain dari pemerintah, atlet berprestasi di Olimpiade juga kerap mendapat tambahan bonus dari pihak swasta. Ini sebagai bentuk apresiasi kepada atlet yang telah mengharumkan nama bangsa di pentas dunia.
Negara-negara Asia ternyata mendominasi pihak yang paling tinggi dalam memberikan bonus kepada atlet. Berikut lima negara paling royal memberikan bonus.
- Hong Kong
Hong Kong jadi negara dengan jumlah bonus tertinggi untuk atlet Olimpiade. Dalam laporan Economic Times, atlet Hong Kong yang meraih medali emas Olimpiade akan mendapat bonus sebesar US$768 ribu atau setara dengan Rp12,4 miliar.
Per Senin (5/8), sudah ada dua atlet Hong Kong yang meraih emas yakni Vivian Kong dan Cheung Ka Long. Keduanya tampil di cabor anggar.
Selain bonus untuk peraih emas, Hong Kong juga memberikan bonus kepada atlet yang finis di peringkat empat hingga posisi kedelapan.
- Singapura
Singapura adalah negara Asia Tenggara dengan bonus tertinggi, sekaligus kedua yang paling tinggi di dunia. Mereka memberi bonus sebesar US$737 ribu atau senilai dengan Rp11,9 miliar.
Dalam laporan Kun, peraih medali perak akan mendapat bonus senilai 50 persen, dan perunggu 25 persen dari peraih emas. Namun Singapura masih kesulitan mendapatkan emas Olimpiade.
Sejauh ini, satu-satunya peraih medali emas adalah Joseph Schooling dari cabor renang. Ia mendapatkannya pada Olimpiade 2016 lalu.
- Taiwan
Taiwan adalah negara ketiga dengan bonus atlet terbesar. Hadiah sebesar US$720 ribu atau Rp11,6 miliar akan diberikan kepada peraih emas.
Sejauh ini Taiwan sudah menyabet satu medali emas dari cabor bulutangkis. Pasangan ganda putra Lee Yang/Wang Chi Lin berhasil jadi yang terbaik sekaligus mempertahankan emas di Olimpiade 2020.
Kemudian Taiwan sudah meraih empat medali perunggu dari cabor lain. Mereka adalah Lee Meng Yuan dari menembak, dan sisanya dari tinju oleh Wu Shih Yi, Chen Nien Chin, dan Lin Yu Ting.
- Indonesia
Indonesia masuk ke dalam daftar negara dengan bonus atlet Olimpiade tertinggi. Saat Olimpiade 2020 lalu, pemerintah Indonesia memberikan Rp5,5 miliar atau setara dengan US$308 ribu untuk peraih medali emas.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi terkait besaran bonus atlet Olimpiade 2024 dari pemerintah Indonesia. Namun kemungkinan besar bonus atlet akan naik dari edisi terakhir.
Atlet terakhir yang mendapatkan bonus karena meraih medali emas adalah pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Greysia Polii di Olimpiade 2020. Indonesia masih berjuang mengincar emas di cabor lainnya pada Olimpiade 2024.
- Israel
Israel termasuk ke dalam negara yang memberikan bonus besar kepada atlet berprestasi. Mereka memberikan US$275 ribu atau sekitar Rp4,4 miliar untuk peraih emas.
Israel pertama kali ikut Olimpiade pada edisi 1952 dan pertama kali mendapatkan medali di Olimpiade 1992. Emas pertama mereka diraih di Olimpiade 2004.
Atlet Israel, Tom Reuveny meraih medali emas Olimpiade 2024 dari cabor perahu layar. Lalu Sharon Kantor meraih perak di cabor yang sama, kemudian atlet senam Artem Dogopyat juga mendapatkan perak. (ib)