Pemko Pekanbaru Pelajari Sistem Fuel Card BBM Subsidi di Tanjungpinang

Fuel Card BBM Subsidi
Pemko Pekanbaru berkunjung ke Tanjungpinang untuk mempelajari sistem fuel card subsidi. Foto: Diskominfo Tanjungpinang

AlurNews.com – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang menerima kunjungan Pemko Pekanbaru dalam rangka studi banding mengenai implementasi fuel card untuk BBM bersubsidi.

Kunjungan ini berlangsung di ruang rapat Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada Jumat (4/10/2024).

Rombongan Pemko Pekanbaru, yang dipimpin oleh Kepala Bagian Kerjasama, Dedi Damhudi, disambut oleh Kepala Disdagin Tanjungpinang, Riany, bersama beberapa pejabat dari Pemko Tanjungpinang, termasuk perwakilan dari Bappelitbang, Diskominfo, Dishub, dan Bagian Hukum.

Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari sistem pelayanan dan pendistribusian BBM bersubsidi melalui fuel card serta mekanisme KIR kendaraan yang telah diterapkan di Tanjungpinang.

Riany mengungkapkan rasa bangganya karena Tanjungpinang dipilih sebagai acuan dalam program fuel card tersebut.

“Tanjungpinang merupakan daerah ketiga di Kepulauan Riau yang menerapkan fuel card setelah Batam dan Bintan. Kami sangat senang bisa menjadi rujukan bagi Pemko Pekanbaru,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Pemko Tanjungpinang.

Dalam pertemuan itu, Riany menjelaskan detail tentang implementasi fuel card untuk penyaluran bahan bakar tertentu, mulai dari kebijakan, tujuan, hingga manfaat bagi masyarakat. Selain itu, ia juga memaparkan tentang prosedur pembuatan fuel card, persyaratan, serta penggunaan aplikasinya di lapangan.

“Kami berterima kasih atas kunjungan ini dan berharap silaturahmi ini terus berlanjut untuk saling berbagi pengetahuan serta memperkuat kerja sama di masa depan,” tambah Riany.

Kepala Bagian Kerjasama Pemko Pekanbaru, Dedi Damhudi, juga mengungkapkan apresiasinya terhadap sambutan Pemko Tanjungpinang.

“Kami sangat tertarik dengan inovasi fuel card ini dan berencana mengadaptasinya di Pekanbaru, tentu dengan penyesuaian terhadap kondisi kota kami,” ujar Dedi.

Ia menambahkan bahwa Pekanbaru memiliki sekitar 1,2 juta kendaraan dan 53 SPBU. “Kami berharap setelah studi banding ini, distribusi BBM subsidi di Pekanbaru bisa lebih terkendali dan tepat sasaran,” ujarnya. (red)