Pesanan Kapal Meningkat Hingga 2026, Batam Butuh 3 Ribu Tenaga Welder

IPERINDO) Kepulauan Riau, menyebut industri galangan kapal di Kota Batam saat ini kekurangan lebih dari 3.000 tenaga las atau welder. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) Kepulauan Riau, menyebut industri galangan kapal di Kota Batam saat ini kekurangan lebih dari 3.000 tenaga las atau welder. Menyusul tingginya permintaan pembuatan kapal hingga 2026 mendatang.

Sekretaris IPERINDO Kepri, Mariati Bangun menuturkan kekurangan tenaga las ini bahkan telah terjadi selama beberapa tahun terakhir.

“Ada sekitar 3.000 tenaga las yang dibutuhkan di Batam. Oleh karena itu, kami mengadakan pelatihan ini untuk mendukung kekurangan juru las atau welder bagi galangan kapal di Batam,” ujar Mariati saat ditemui, Rabu (16/10/2024) sore.

Perihal kekurangan ini, pihaknya mengaku kini terus memasifkan pelatihan las atau welder di Batam. Teranyar, IPERINDO Kepri menggandeng PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), sebagai Holding Jasa Survei IDSurvey dalam sertifikasi kompetensi juru las SMAW dan GTAW.

Program sertifikasi ini juga disebut dapat diikuti secara gratis bagi seluruh perusahaan galangan kapal, yang tergabung dalam organisasi.

“Kami berharap bisa mengurangi kekurangan yang ada. Khususnya bagi anggota IPERINDO Kepri,” ujarnya.

Senada dengan hal ini,
Kepala unit TJSL PT Balai Klasifikasi Indonesia Persero Indonesia, Arif Bijaksana Prawira Negara menyebut pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga ahli di Batam, merupakan program kolaborasi yang dilaksanakan di beberapa daerah.

Untuk Kota Batam sendiri, dalam program ini pihaknya melatih dan memberi sertifikasi kepada 90 tenaga las. Selain 30 tenaga las untuk Medan, Sumatera Utara, 30 tenaga las untuk Palembang, dan 30 tenaga las untuk Banjarmasin.

Dia menjelaskan pelatihan ini dirancang untuk mendukung industri maritim, terutama galangan kapal dalam negeri.

“Ini merupakan bentuk kontribusi dari IDSurvey untuk mendukung industri maritim. Kebutuhan welder di seluruh Indonesia masih banyak, dan melalui pelatihan ini, kami berharap dapat menghasilkan welder kelas dunia,” tambahnya.

Arif juga mengungkapkan bahwa pelatihan hari ini mencakup dua jenis keahlian yang khusus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan industri perkapalan di Batam.

“Tipe keahlian SMAW dan GTAW adalah yang paling banyak dibutuhkan di Batam. Sekitar 60 persen galangan kapal di Indonesia berada di Batam, dan hingga tahun 2026, sudah banyak pesanan pembuatan kapal di sini,” ujarnya. (Nando)