AlurNews.com – Wilayah Kepulauan Riau (Kepri) 96 persen wilayahnya kelautan dan terletak di wilayah perbatasan berpotensial dijadikan budidaya lobster.
Oleh sebab itu, Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Kepri, Wahyu Wahyudin meminta pemerintah pusat dan daerah fokus mendukung peningkatan produksi budidaya lobster.
Ia menilai, karena terletak di wilayah perbatasan sehingga memudahkan proses ekspor lobster.
“Kepri berpotensial untuk menjadi pilot project. Saya berharap, ada anggaran khusus untuk pelatihan hingga pendampingan budidaya lobster ini,” kata Wahyu saat dihubungi, Senin (28/10/2024).
Politisi PKS ini mengatakan kegiatan budidaya lobster ini harus melibatkan nelayan lokal. Ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Dalam praktiknya, pemerintah bisa menggaet investor swasta ataupun perusahaan plat merah, namun tetap menggaet nelayan lokal.
“Nelayan lokal harus diberdayakan, harus ada transfer pengetahuan ke nelayan. Nanti mereka bisa budidaya sendiri sehingga sejahtera,” katanya.
Mantan Ketua Komisi II DPRD Kepri itu menambahkan, selain mensejahterakan nelayan, kegiatan budidaya lobster ini juga akan menambah pendapatan negara.
“PNBP pastinya akan meningkat, jadi tidak ada ruginya jika segera dilaksanakan,” katanya. (rul)