AlurNews.com – Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami cuaca panas beberapa hari terakhir. Oleh sebab itu sangat rentan berpengaruh terhadap kondisi tubuh manusia.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam, suhu udara di kota Batam tercatat berkisar antara 32 hingga 34 derajat Celsius. Kondisi kelembapan yang rendah menyebabkan berkurangnya potensi pertumbuhan awan di Batam.
Pada akhirnya membuat suhu panas semakin terasa oleh masyarakat. Bahkan cuaca panas yang melanda Kota Batam dalam beberapa hari terakhir diperkirakan akan terus berlanjut hingga sepekan ke depan.
“Suhu di Batam selama sepekan ini berkisar antara 32 sampai 34 derajat Celsius. Suhu ini dipengaruhi oleh rendahnya kelembapan udara di lapisan atas yang kering, sehingga menghambat pembentukan awan,” kata Forecaster BMKG Hang Nadim Batam, Addini, Rabu (30/10/2024).
Diakuinya, meskipun begitu, potensi hujan di Kepulauan Riau masih ada, terutama di wilayah Kecamatan Belakang Padang, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Bintan, yang sempat mengalami hujan ringan.
“Potensi hujan masih ada, terutama di daerah Belakang Padang, Karimun, dan Bintan,” tambahnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan dan tetap menjaga tubuh tetap terhidrasi. Beberapa imbauan diberikan untuk menghindari dampak buruk dari cuaca panas ini.
“Kurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak terlalu mendesak. Gunakan payung atau topi jika terpaksa beraktivitas di luar rumah, serta perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi,” kata Didi.
Selain itu, ia juga menyarankan konsumsi buah-buahan segar yang bisa membantu menjaga cairan tubuh. Ia mengingatkan untuk menghindari minuman dingin atau es berlebihan, karena dapat menyebabkan radang tenggorokan.
Gunakan pakaian berbahan katun yang mudah menyerap keringat agar tubuh lebih nyaman. Masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dalam menghadapi cuaca panas yang ekstrem dan menjaga kesehatan selama periode ini berlangsung
“Tapi tak boleh juga sering mandi dengan sabun karena bisa membuat kulit kering,” tutur Didi. (rul)