Kritisi Sikap PCG Singapura, HNSI Kepri Akui Nelayan Batam Masuk Wilayah Singapura

nelayan batam masuk singapura
Ketua HNSI Kepri Distrawandi. Foto: AlurNews.com

AlurNews.com – Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kepulauan Riau, Distrawandi mengakui nelayan Belakangpadang yang sempat mendapat intimidasi petugas Police Coast Guard (PCG) pada 24 Desember lalu, masuk ke dalam wilayah perairan Singapura.

Pernyataan ini dilontarkannya berdasarkan titik koordinat yang didapat dari para nelayan, serta TNI Angkatan Laut. Untuk itu, mewakili para nelayan pihaknya turut meminta maaf atas kesalahpahaman para nelayan yang masuk ke wilayah perairan Singapura.

“Kami mendapat titik koordinat dari nelayan dan dari Angkatan Laut yang juga menyebutkan bahwasannya itu memang masuk di wilayah perairan Singapura. Untuk itu, kami mewakili para nelayan meminta maaf atas ketidaktahuan nelayan kita,” ujarnya, Jumat (3/1/2025).

Walau demikian, pihaknya juga mengkritisi sikap PCG Singapore yang dinilai arogan dalam menghalau para nelayan tersebut. Tindakan yang dilakukan oleh kapal patroli ini, dianggap dapat berpotensi menghilangkan nyawa nelayan apabila terkena baling-baling dari kapal patroli.

“Untuk pemerintah Singapura, karena kita ini bertetangga supaya lebih soft lagi untuk menghadapi nelayan. Karena nelayan kita ini bukan menggunakan peralatan lengkap, nelayan kita adalah nelayan tradisional,” jelasnya.

Hal senada juga dilontarkannya kepada Pemerintah Daerah, agar dapat memberi edukasi mengenai batas wilayah perairan tangkap ikan kepada para nelayan di kawasan Belakangpadang.

Pihaknya turut mendesak pemerintah mempertegas terkait tentang zona batas antar negara sekaligus mengedukasi nelayan lokal.

“Atau setidaknya memberi tanda batas, entah itu boya atau mercusuar yang membuat penanda batas wilayah negara agar nelayan tahu dan dapat berjaga-jaga supaya tidak masuk ke zona larangan tersebut,” ujarnya. (Nando)