AlurNews.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam masih tergolong tinggi. Sepanjang Januari 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat sebanyak 75 kasus DBD yang tersebar di berbagai kecamatan.
“Kasus DBD di Batam cenderung meningkat saat musim penghujan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Jumat (14/2/2025).
Diakuinya dari 75 kasus yang tercatat, sebagian besar terjadi di kawasan permukiman padat penduduk yang memiliki banyak tempat penampungan air. Beberapa kecamatan dengan kasus tertinggi di antaranya Sekupang, Batu Aji, dan Bengkong.
Hingga saat ini, Dinkes Batam terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan upaya pencegahan berjalan maksimal. Masyarakat diharapkan tidak lengah dan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Sementara itu untuk upaya menekan angka kasus, Pemerintah Kota Batam telah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Batam Nomor 23 Tahun 2024 tentang Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus DBD.
Selain itu, Dinkes juga terus menggencarkan program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) yang melibatkan masyarakat dalam memantau jentik nyamuk di lingkungan masing-masing.
“Kami juga bekerja sama dengan puskesmas untuk melakukan sosialisasi dan fogging di daerah rawan. Namun, fogging bukan solusi utama, karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Yang paling penting adalah mencegah perkembangbiakan nyamuk dengan menjaga kebersihan lingkungan,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya pencegahan. Terutama lebih aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M Plus.
Selain itu, kata dia, ia juga mengimbau warga yang mengalami gejala DBD seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi, dan muncul bintik merah di kulit untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan bahaya DBD dan bersama-sama melakukan upaya pencegahan. Jangan menunggu sampai kasus semakin meningkat,” katanya. (rul)