Ketiak Bebas Bau dan Iritasi, Dokter Kulit Bagikan Tips Pakai Deodoran

tips pakai deodoran
Ilustrasi. Foto: Freepik.com

AlurNews.com – Kegiatan di luar rumah sering membuat tubuh berkeringat, apalagi di bagian ketiak. Kondisi ini tak hanya bikin rasa tidak nyaman, tetapi juga berpotensi menyebabkan bau badan. Untungnya, deodoran bisa menjadi solusi ampuh asalkan digunakan dengan cara yang tepat.

Spesialis kulit dan kelamin dari RS Siloam Kebun Jeruk dr Melyawati Hermawan, Sp.KK, membagikan tips pemakaian deodoran yang benar agar manfaatnya maksimal.

1. Pilih Deodoran Tanpa Wewangian

Banyak orang menyukai deodoran beraroma harum. Namun, bagi pemilik kulit sensitif, kandungan parfum bisa menjadi pemicu iritasi.

“Bahan pewangi, terutama yang kuat, sering menyebabkan iritasi pada kulit sensitif,” jelas dr. Melyawati. Bahkan, minyak esensial alami juga bisa menimbulkan reaksi serupa. Jadi, jika kulitmu mudah bereaksi, pilih deodoran tanpa tambahan parfum.

2. Periksa Komposisi Sebelum Membeli

Jangan sembarangan memilih produk hanya karena merek atau iklan. Selalu periksa bahan-bahannya, apalagi jika kulitmu sensitif.

Berdasarkan informasi dari Penn Medicine, bahan seperti lanolin, paraben, propylene glycol, dan minyak esensial sering jadi penyebab iritasi atau alergi. Perhatikan reaksi kulitmu dan pertimbangkan beralih ke deodoran alami jika perlu.

3. Hindari Pakai Deodoran Setelah Bercukur

Mencukur ketiak bisa menyebabkan mikro luka yang tak terlihat. Langsung memakai deodoran setelahnya bisa membuat kulit perih, iritasi, bahkan terinfeksi. Tunggu beberapa waktu agar kulit pulih, atau gunakan deodoran khusus yang aman dipakai setelah mencukur.

4. Gunakan Saat Kulit Benar-Benar Kering

Mengaplikasikan deodoran pada kulit yang masih basah bisa menimbulkan campuran zat yang memicu iritasi. Pastikan ketiak benar-benar kering sebelum pemakaian.

5. Gunakan Deodoran di Malam Hari

Mayoritas orang memakai deodoran di pagi hari sebelum beraktivitas. Tapi, ternyata waktu terbaik untuk mengaplikasikannya justru malam hari.

Pada malam hari, tubuh lebih rileks dan produksi keringat menurun. Ini membuat saluran keringat lebih terbuka dan memungkinkan deodoran bekerja lebih dalam. “Deodoran akan menghambat kelenjar keringat sejak dini, jadi keesokan harinya, keringat tidak mudah muncul,” kata dr. Melyawati.

Meski dianjurkan di malam hari, kamu tetap bisa memakainya lagi saat diperlukan. Jika kamu beraktivitas berat atau berada di tempat panas, aplikasikan ulang setelah mandi atau olahraga. (red)