Kapolsek Palmatak Viral di Medsos, Diduga ‘Bekingi’ Pencurian Material Petronas

Kapolsek Palmatak Viral
Tangkapan layar video viral yang menyebut Kapolsek Palmatak Iptu Kristian bekingi pencurian di rig Petronas. Foto: TikTok

AlurNews.com – Kapolsek Palmatak, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, Iptu Kristian viral di media sosial atas dugaan memberikan bekingan pencurian minyak di rig milik Petronas.

Hal ini terlihat dalam video berdurasi 01.30 menit yang tersebar di platform TikTok, dan tampak menampilkan rekaman percakapan dua orang yang tengah membahas pemberian setoran uang dari para pelaku.

Dalam video ini, percakapan antara kedua pria ini tidak hanya menampilkan foto dari Kapolsek, namun juga menampilkan artikel mengenai penangkapan tujuh warga negara Indonesia (WNI) pelaku pencurian yang berhasil diamankan otoritas Malaysia pada Februari 2025 lalu.

Percakapan di dalam video, turut menjelaskan adanya setoran uang sebesar Rp10 juta kepada Kapolsek Palmatak, yang dikumpulkan dari beberapa orang pelaku. Disebutkan ada tiga pelaku yang menyetor uang dengan masing-masing Rp3,2 juta per orang.

“Itu orang Abang ngumpul? Kami ini patungan ngasih, pembeli macam Idrus, macam Rendi, macam si yang kerja ini, dikasih di luar, Rp3,2 juta per orang. Idrus Rp3,2 juta, Rendi Rp3,2 juta, Juni Rp3,2 juta,” ujar seorang pria dalam video yang diterima, Kamis (24/4/2025) malam.

Pria tersebut melakukan transaksi terjadi sekitar 20 hari lalu daerah Anambas yang bernama Saparua.

“Kelakuan di luar nalar oknum Kapolsek Palmatak Iptu Kristian alias Yancay yang membekingi pencurian internasional di rig Petronas Malaysia,” lanjutnya.

Dihubungi melalui sambungan telepon, Kapolres Anambas, AKBP Raden Ricky Pratidinigrat mengaku tengah menyelidiki narasi yang dibentuk oleh video tersebut.

Saat ini pihaknya telah memanggil Iptu Kristian untuk dimintai keterangan dan klasifikasinya. Selain akan memanggil beberapa nama yang disebutkan dalam video viral tersebut.

“Kapolsek kita akan mintai keterangan dan beberapa nama yang tersebut akan kita panggil untuk dimintai keterangan. Masih pedalaman dan penyelidikan lebih lanjut terkait video beredar,” ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (25/4/2025).

Terpisah, Kapolda Kepri, Irjen Asep Safrudin mengaku sudah mendapatkan informasi tersebut, dan menyebutkan telah menyiapkan tim untuk mendalami informasi tersebut. Jika terbukti, Kapolda menegaskan akan melakukan tindakan sesuai prosedur.

“Ada tim kita yang melakukan penyelidikan tentang isu yang beredar apa benar atau tidak,” ujarnya saat ditemui di Polda Kepri, Jumat (25/4/2025). (nando)