
AlurNews.com – Nilai transaksi sepanjang pelaksanaan Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2025, menembus Rp16 miliar melampaui capaian tahun lalu yang berada di angka Rp12,3 miliar.
Angka transaksi ini dihasilkan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kepulauan Riau, sekaligus ruang unjuk karya bagi produk lokal yang siap menembus pasar ekspor.
“Dari total transaksi tersebut, Rp12,8 miliar berasal dari penjualan UMKM, termasuk ekspor. Sementara Rp3,2 miliar sisanya dari business matching,” jelas Kepala BI Kepri, Rony Widijarto, Selasa (26/8/2025).
Rony memaparkan, GMP 2025 bukan hanya ajang transaksi namun juga diisi dengan agenda pelatihan, kurasi produk, hingga inkubasi usaha disiapkan BI untuk mendorong daya saing UMKM.
Capaian yang ditorehkan GMP 2025 turut memperkuat ekosistem pembayaran digital melalui QRIS. Rony mengungkapkan, pada 2024 lalu tercatat 33 juta volume transaksi QRIS dengan nilai mencapai Rp5,20 triliun.
Namun, tren 2025 menunjukkan akselerasi lebih cepat. Dimana Juli 2025, volume transaksi menembus 40 juta dengan nilai sekitar Rp5 triliun. Dengan pencapaian itu, target 50 juta volume transaksi hingga akhir 2025 diyakini bukan sekadar harapan.
“Digitalisasi pembayaran lewat QRIS sudah menjadi kebutuhan. Kita optimis target 50 juta volume transaksi bisa tercapai tahun ini,” jelasnya. (Nando)
















