Industri Jasa Keuangan Dorong Kepri Jadi Tiga Besar Pertumbuhan Ekonomi Nasional

OJK bersama sejumlah pemegang kendali Industri Jasa Keuangan di Kepri memeriahkan Fin Expo 2025.Foto: AlurNews.com

AlurNews.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi daerah ini menjadi yang tertinggi di Sumatra dan menempati posisi ketiga secara nasional.

Kepala OJK Kepri, Sinar Danandjaya, menyampaikan hal tersebut saat membuka Financial Expo (Fin Expo) 2025 yang digelar Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Kepri di One Batam Mall, Jumat (3/10/2025).

“Pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II 2025 mencapai 7,14 persen, tertinggi di Sumatra dan peringkat ketiga nasional setelah Maluku Utara dan Sulawesi Tengah. Pertumbuhan kredit bank umum juga mencapai 12,26 persen year on year, tertinggi di Sumatra dan keempat secara nasional,” ujar Sinar.

Menurutnya, capaian ini menunjukkan kuatnya peran industri jasa keuangan dalam mendukung laju ekonomi daerah.

Namun, tantangan ke depan adalah meningkatkan indeks inklusi keuangan nasional yang saat ini baru mencapai 80 persen.

Pemerintah menargetkan indeks tersebut naik menjadi 93 persen pada 2029 dan 98 persen pada 2045.

Di Kepri, kata Sinar, sejumlah program telah dijalankan pemerintah daerah, mulai dari kredit dengan subsidi margin nol persen, asuransi BPJS untuk nelayan, hingga pembiayaan UMKM tanpa bunga.

OJK bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) disebutnya siap mengawal implementasi program di seluruh kabupaten/kota.

Penyelenggaraan Fin Expo 2025 sendiri mengusung tema “Inklusi Keuangan Semua, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju”, dengan tujuan memperluas edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, industri jasa keuangan, dan masyarakat.

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang hadir membuka acara tersebut menegaskan pentingnya sinergi seluruh pihak untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil dan merata.

“Kita bersyukur ekonomi Kepri tumbuh 7,14 persen, tertinggi di Sumatra. Namun yang lebih penting adalah bagaimana pertumbuhan itu memberi manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Ansar.

Ia menambahkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kepri kini mendekati 11.000 dolar AS per tahun, sejajar dengan Brasil dan melampaui rata-rata Thailand.

Sementara dari sektor investasi, Kepri berhasil mencatat realisasi Rp47 triliun pada 2024 dari target Rp35 triliun, serta sudah mencapai Rp30 triliun pada triwulan II 2025 dari target Rp50 triliun.

“Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dengan industri jasa keuangan, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci agar pertumbuhan ekonomi tetap berkelanjutan dan merata,” tutup Ansar. (nando)