AlurNews.com – Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, menyampaikan bahwa perekonomian Kota Batam tengah berada pada fase pertumbuhan yang sangat agresif.
Hal ini disampaikannya usai peluncuran aplikasi Manajemen Talenta Batam (MANTAB), sebagai upaya mempercepat penyerapan tenaga kerja lokal untuk berbagai sektor industri, Senin (8/12/2025).
Djemy menuturkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Batam hingga kuartal III tahun 2025 tercatat mencapai 6,89 persen, jauh melampaui rerata nasional yang hanya berkisar di angka 1,5 hingga 2 persen.
Djemy mengatakan, lonjakan ini ditopang oleh pesatnya aktivitas industri strategis di Batam. Saat ini terdapat 1.700 hingga 1.900 perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur, logistik, dan teknologi. Selain itu, Batam memiliki 31 kawasan industri serta 135 galangan kapal, atau sekitar 67 persen dari total galangan kapal nasional, yang menjadikannya pusat industri maritim terbesar di Indonesia.
Namun, pertumbuhan ekonomi yang cepat tersebut belum sepenuhnya diikuti oleh kesiapan sumber daya manusia lokal. Tingkat pengangguran terbuka di Batam masih berada pada angka 7,68 persen, atau sekitar 3 persen lebih tinggi dibandingkan angka nasional yang berada di level 4,82 persen.
“Dari total 990 ribu penduduk usia kerja, masih terdapat sekitar 50 hingga 51 ribu pencari kerja yang belum terserap pasar tenaga kerja,” ujar Djemy.
Ia menambahkan, pada tahun 2024 saja terdapat 23.551 pencari kerja baru, ditambah tingginya upah minimum Kota Batam yang mendekati Rp5 juta, sehingga memicu masuknya pencari kerja dari daerah lain.
Untuk menjawab tantangan tersebut, BP Batam menghadirkan platform MANTAB, sebuah ekosistem ketenagakerjaan berbasis teknologi yang menghubungkan sektor pendidikan, industri, hingga pemerintah.
Platform ini dirancang melibatkan Politeknik Negeri Batam, lembaga pendidikan lainnya, sektor industri manufaktur, teknologi, logistik, maritim, BUMN, serta pelaku usaha swasta. Ekosistem ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan UMKM melalui pembentukan creative hub.
“MANTAB memanfaatkan teknologi AI dan IoT untuk memetakan kemampuan tenaga kerja, menyediakan pelatihan dan peningkatan kompetensi sesuai kebutuhan industri, menstandarkan sertifikasi nasional dan global, serta menyediakan fitur ljob matching secara real-time,” jelas Djemy.
Menurutnya, pengembangan MANTAB terinspirasi dari model sukses dunia seperti Dual Vocational System di Jerman, SkillsFuture di Singapura, budaya Monozukuri di Jepang, serta integrasi riset kampus dan industri seperti di Korea Selatan.
“Semua negara itu berhasil karena kolaborasi berkelanjutan antara talenta, industri, dan pemerintah. Itulah yang kami wujudkan di Batam,” tegas Djemy.
BP Batam menargetkan bahwa dalam lima tahun ke depan, setiap lulusan pendidikan di Batam akan memiliki profil kompetensi digital yang tersimpan dalam database dan dapat diakses langsung oleh industri.
“Investor datang bukan hanya karena insentif dan kemudahan perizinan, tetapi karena Batam punya human capital yang unggul dan siap kerja,” ujarnya. (nando)

















