
AlurNews.com – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Batam atau Batam Tourism Polytechic (BTP) menggelar Wisuda Tahun 2025 dengan konsep hybrid berkelas internasional.
Tidak hanya diikuti oleh ratusan lulusan terbaik, prosesi wisuda juga dilakukan secara daring oleh sejumlah wisudawan yang telah bekerja di luar negeri, seperti Amerika Serikat, Maladewa, dan Hongkong.
Ketua Badan Pembina Yayasan VITKA, Asman Abnur, dalam sambutannya mengapresiasi capaian Poltekpar Batam yang dinilainya terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam mencetak lulusan berdaya saing global.
“Poltekpar Batam kini telah berada pada level internasional. Saya berharap para lulusan dapat menjaga integritas, etika kerja, serta membawa nama baik Batam dan Indonesia di kancah global,” ujar Asman dalam pelaksanaan wisuda yang berlangsung di Batam Marriot Hotel Harbourbay, Minggu (14/12/2025).
Pada Wisuda 2025 ini, Poltekpar Batam menetapkan sejumlah lulusan terbaik berdasarkan capaian akademik. Mereka adalah Viona Felinda (Program RDM) dengan IPK 3,95, Winie Ismanto (Program CUM) IPK 3,94, Kanzila Eka Octavia (Program TPD) IPK 3,93, serta M Ferdy Rabsy dengan IPK 3,89.
Pada pelaksaan wisuda ini, senat Akademik Poltekpar Batam dalam sidang terbuka mengukuhkan sebanyak 111 wisudawan dari tiga program studi.
Asman menyebut melalui penyelenggaraan wisuda berkonsep global ini, Poltekpar Batam menegaskan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia pariwisata yang profesional, berdaya saing, dan siap berkiprah di tingkat dunia.
“Sejumlah lulusan tercatat telah bekerja di luar negeri, mencerminkan tingginya tingkat serapan lulusan Poltekpar Batam di industri pariwisata internasional,” jelasnya.
Sementara itu, Tantowi Yahya yang juga hadir sebagai keynote speaker menyampaikan pesan khusus kepada para wisudawan yang mengikuti prosesi dari luar negeri.
Tantowi menilai kehadiran lulusan Poltekpar Batam di industri hospitality internasional merupakan bukti kompetensi tenaga kerja Indonesia diakui dunia.
“Anda yang mengikuti wisuda dari Amerika Serikat, Maladewa, dan Hongkong adalah bukti bahwa kompetensi anak bangsa diakui secara global. Jaga nama baik Indonesia, terus belajar, dan tunjukkan profesionalisme,” kata Tantowi.
Dalam orasi budayanya, mantan Duta Besar RI untuk Selandia Baru tersebut menegaskan bahwa pariwisata memiliki peran strategis sebagai sarana diplomasi bangsa. Menurutnya, setiap insan pariwisata sejatinya adalah duta negara melalui sikap, pelayanan, dan etos kerja yang ditampilkan kepada wisatawan.
“Pariwisata bukan hanya sektor ekonomi, tetapi juga panggung diplomasi. Dari cara melayani tamu, bersikap, hingga menyelesaikan masalah, dunia menilai Indonesia,” ujarnya. (red)
















