AlurNews.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam mencatat capaian kinerja yang signifikan sepanjang tahun 2025. Di bawah kepemimpinan Kepala Kejaksaan Negeri Batam, I Wayan Wiradarma, Kejari Batam berhasil melampaui target kinerja di hampir seluruh bidang, sekaligus meraih berbagai penghargaan di tingkat Provinsi Kepulauan Riau.
Capaian tersebut disampaikan sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi dalam menjalankan tugas dan fungsi penegakan hukum, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang perubahan atas UU Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
Pada Bidang Pembinaan, Kejari Batam mencatat realisasi anggaran sebesar Rp21,57 miliar atau 99,18 persen dari pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp21,75 miliar.
Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp27,56 miliar atau 455,77 persen dari target sebesar Rp6,04 miliar. Atas capaian tersebut, Bidang Pembinaan meraih penghargaan Terbaik I kategori Capaian Kinerja dari Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau.
Bidang Intelijen Kejari Batam melaksanakan Pengamanan Pembangunan Strategis Daerah (PPSD) terhadap 10 kegiatan dengan nilai proyek yang dikawal mencapai Rp77,7 miliar.
Selain itu, melalui program Tangkap Buronan (Tabur), Kejari Batam berhasil mengamankan sembilan terpidana daftar pencarian orang (DPO) dari berbagai daerah, termasuk tiga DPO asal Batam.
Bidang Intelijen juga aktif melakukan penyelidikan perkara, penerangan dan penyuluhan hukum, program Jaksa Masuk Sekolah, siaran Jaksa Menyapa di RRI, podcast hukum, hingga inovasi layanan Tanjak (Tanya Jaksa) melalui hotline pengaduan masyarakat.
Atas kinerjanya, Bidang Intelijen memperoleh penghargaan Terbaik I kategori Kecepatan dan Ketepatan Pelaporan.
Sepanjang 2025, Bidang Tindak Pidana Umum Kejari Batam menyelesaikan 7 perkara melalui pendekatan keadilan restoratif, melampaui target empat perkara.
Secara keseluruhan, Kejari Batam menangani:
– 1.012 perkara tahap pra-penuntutan,
– 1.090 perkara tahap penuntutan,
– 72 perkara upaya hukum,
– 1.074 perkara eksekusi.
Dalam perkara narkotika, jaksa juga menuntut pidana mati terhadap 10 perkara dan pidana seumur hidup terhadap 7 perkara. Atas capaian tersebut, Bidang Pidana Umum meraih penghargaan Terbaik I kategori Penyelesaian Perkara Restorative Justice.
Di Bidang Tindak Pidana Khusus, Kejari Batam menangani 6 perkara penyelidikan dan 6 perkara penyidikan tindak pidana korupsi, serta mengeksekusi 13 terpidana.
Selain itu, penanganan perkara kepabeanan, cukai, pajak, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) turut menyumbang penerimaan negara sebesar Rp11,8 miliar. Bidang ini memperoleh penghargaan Terbaik I kategori Capaian Kinerja Pidana Khusus.
Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) mencatat penyelamatan keuangan negara sebesar Rp1,09 triliun serta pemulihan keuangan negara sebesar Rp2,78 miliar.
Kejari Batam juga melaksanakan ratusan kegiatan bantuan hukum litigasi dan non-litigasi, pertimbangan hukum, serta pelayanan hukum kepada masyarakat. Atas kinerja tersebut, Bidang Datun meraih penghargaan Terbaik II kategori Capaian Kinerja.
Melalui Bidang Pemulihan Aset dan Pengelolaan Barang Bukti (PAPBB), Kejari Batam mencatat penerimaan negara dari lelang barang rampasan sebesar Rp7,57 miliar serta uang rampasan senilai Rp6,29 miliar.
Bidang PAPBB meraih sejumlah penghargaan, termasuk Terbaik I kategori Pemulihan Aset, Produktivitas Lelang Tertinggi, dan Hasil Lelang Tertinggi dari Kanwil DJKN Provinsi Kepri.
Selain capaian kinerja bidang, Kejari Batam juga meraih predikat Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Tahun 2025 yang ditetapkan Jaksa Agung RI pada 11 Desember 2025.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, serta mendukung program prioritas nasional dan Asta Cita Presiden Republik Indonesia,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Batam, I Wayan Wiradarma. (es)
