BATAM – Menjelang Pilkada serentak 2020, berbagai sudut daerah Kota Batam dipenuhi dengan gambar calon kandidat yang bakal ikut meramaikan pesta Demokrasi.
Pemandangan serupa nampak dihampir setiap sudut Kota Batam, pemasangan spanduk dan baliho calon kontestan Pilkada di Kota Batam terkesan kotor dan semrawut.
Berdasarkan pantauan awak media, spanduk Calon Gubernur Kepri Ansar-Marlin, terlihat jelas di beberapa titik hanya diikat ke tiang listrik atau lampu taman dan memenuhi taman di sepanjang jalan Jenderal Soedirman Kota Batam. Selain itu, sampah tali bekas pemasangan nampak masih bertengger mengotori besi tiang lampu taman.
Seorang warga Belian Batam Kota, Batam, Septian (38) menyayangkan pemasang spanduk yang tidak memperhatikan etika pemasangan. Akibatnya malah terkesan kumuh serta spanduk-spanduk dipasang tidak berada di tempat yang semestinya.
“Setahu saya spanduk itu sudah terpasang sejak satu pekan lalu, terus terang kami sebagai warga merasa tak nyaman melihatnya, karena dipasang bukan pada tempatnya,” ungkap Septian pada awak media di salah satu kedai kopi di Belian, Kamis (20/08/2020) lalu.
“Sudah seperti pohonnya sendiri, spanduk dipasang sesuka hatinya. Apakah itu tidak berlebihan. Pohon yang kecil pun mereka ikatkan spanduknya. Apakah gak salah begitu?,” Kata dia.
“Spanduk mereka (Ansar-Marlin) dari Panbil Mall hingga ke Kepri, mengarah ke Nagoya dan ada juga mengarah ke Batu Besar. Jaraknya pun sangat berdekatan. Sudah seperti pohon milik sendiri, Satpol-PP mana?,” kata warga Belian itu lagi.
Lebih jauh pihaknya menyayangkan, ketegasan pemerintah, dalam hal ini Pemko Batam yang membiarkan praktik kampanye yang dinilai merusak estetika Kota Batam.
“Publik memang paham semua bahwa yang terpasang di spanduk itu tak lain adalah istri Walikota Batam, Muhammad Rudi. Tapi kami sangat menyayangkan keindahan kota dirusak hanya karena kepentingan politik pribadi. Anehnya lagi, hanya spanduk Ansar-Marlin yang bertahan lama terpasang di sepanjang jalan tersebut,” terangnya.
Septian mendesak agar spanduk tersebut segera dicopot. “Ini aneh sekali saya kira jadi tidak ada gerakan dari Satpol PP atau pihak lain yang melakukan sterilasasi taman dari spanduk calon tersebut. Sebagai warga biasa, kami minta agar spanduk tersebut segera di copot dan kedepannya tidak lagi mengotori taman untuk kepentingan politik apapun,” pungkasnya. (*)