Satu Dari 2 Pimpinan Buruh Positif Covid-19 dan Kembali Dirawat Di RS Galang

BATAM – Dua pimpinan buruh yang sempat diperbolehkan pulang oleh RS khusus Infeksi Covid-19, salah satunya dinyatakan positif terpapar Covid-19. Hal itu dibenarkan oleh Didi Kusmarjadi Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, saat dikonfirmasi media ini, Senin, 12/10/20.

Didi mengungkapkan, bahwa satu diantara dua pimpinan buruh yang ikut memimpin demo penolakan pengesahan undang-undang Cipta Kerja di Dompak beberapa hari yang lalu dinyatakan positif Covid-19.

“Satu positif, Daniel,” ungkap Didi melalui pesan whatsAppnya, Senin, 12/10/20 malam.

Didi juga mengungkapkan, bahwa Daniel saat ini telah di rawat di rumah sakit dengan penanganan sesuai Covid-19. “Iya, di rawat di RSKI Galang,” katanya.

Namun, dalam berita sebelumya, kedua pimpinan buruh tersebut. Yakni Syaiful Badri Ketua DPD SPSI Propinsi Kepulauan Riau bersama Daniel dari DPC LEM SPSI Kota Batam sempat di karantina di RS Galang, lantaran hasil Rapid Test menyatakan reaktif.

Selang beberapa hari di karantina di RS Galang, sesuai pernyataan Syaiful Badri Ketua DPD SPSI Propinsi Kepulauan Riau, bahwa ia bersama rekannya itu akhirnya diperbolehkan pulang lantaran dinyatakan Negatif Covid-19.

“Saya bersama rekan seperjuangan Daniel dari DPC LEM SPSI Kota Batam disuruh pulang setelah menerima hasil swab PCR dari laboratorium RSKI Pulau Galang,” ungkap Syaiful.

“Menyambung dari hasil rapid test terdahulu dengan positif merupakan tingkat kesalahan (margin error’) sangat berlebihan seringkali terjadi, apalagi data tersebut tidak kami terima untuk di pertanggungjawabkan.” lanjut Syaiful.

Saiful menjelaskan walaupun itu benar bisa dipastikan mereka berdua dikarenakan dalam kondisi imunitas tubuh drop efek kelelahan banyak pekerjaan dan pemikiran terhadap konsentrasi isu rancangan Undang-undang Omnibuslaw Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan yang sudah di sahkan dalam Sidang Paripurna DPR, yang sangat banyak menyita waktu dan perhatian dari tuntutan para anggota.

Terkait mereka berdua dipaksakan di tahan untuk dikarantina, Saiful masih berpikiran positif untuk perkembangan kesehatan mereka berdua, namun bila keraguan Saiful terbukti adanya rekayasa dari pihak tertentu, Saiful akan mengambil sikap secara pribadi maupun organisasi.(Dimas)