KARIMUN,AlurNews.com – Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam mendatangi kantor Bea dan Cukai Kepri, di Tanjung Balai Karimun, Selasa, 19/1/21 pagi.
Kedatangan mereka untuk menuntut kematian Haji Permata yang ditembak oleh oknum Bea dan Cukai saat di perairan Tembilahan, Riau pada Jum’at 15 Januari 2021 yang lalu.
Dari dalam gedung Bea dan Cukai Karimun, terdengar suara teriakan “Hutang nyawa dibayar nyawa, hutang darah dibayar darah”. Ungkapan itu sebagai ungkapan mengecam keras tindakan semena-mena oknum Bea dan Cukai yang menembak mati Haji Permata pada Jum’at 15 Januari 2021.
“Hutang nyawa dibayar nyawa, hutang darah dibayar darah. Kami mengutuk keras tindakan oknum BC yang menembak mati Saudara kami. Tokoh Bugis Makassar,” teriak H. Masrur Amin,SH.,MH Ketua BPD KKSS Kota Batam, Selasa, 19/1/21.
Menanggapi tuntutan dari pihak almarhum Haji Permata yang disampaikan oleh Masrur Amin Ketua KKSS Kota Batam yang mendatangi Kantor Bea dan Cukai Karimun. Agus Yulianto Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bea dan Cukai Kepulauan Riau menyatakan siap dipecat jika harus mempertanggungjawabkan atas kematian Haji Permata yang ditembak oleh oknum Bea dan Cukai, saat insiden diperairan Tembilahan, Riau, pada 15 Januari 2021 yang lalu.
Agus menyatakan siap dipecat, apabila dalam proses hukum yang sedang berjalan menyatakan anggotanya terbukti melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas.
“Jika proses hukum ini seandainya nanti ditetapkan bersalah, ditetapkan melanggar. Saya harus mempertanggungjawabkannya. Maka saya siap dipecat, catat itu. Saya siap dipecat!, tegasnya.
Agus juga menyatakan, apabila kejadian itu menimpah pihaknya, pihaknya tentu akan melakukan hal yang sama. Melakukan tuntutan keberatan.
“Saya seperasaaan setuju dengan apa yang disampaikan oleh bapak Ketua KKSS. Jika saya berdiri persis seperti bapak bapak, itulah pandangan saya. Karena saya punya keluarga, saya punya anggota, bagaimana mendidik mereka, bagaimana bersama mereka. Pasti kita juga akan menuntut hak yang sama,” jelasnya.
Untuk itu, dalam audensi di kantor Bea dan Cukai Kepri yang juga dihadiri oleh Kapolres Karimun, Bupati Karimun, KABINDA KEPRI, Ketua DPRD Karimun, Dandim Karimun dan Danlanal Karimun. Agus siap mempertanggungjawabkan kejadian tersebut dengan siap dipecat.
“Jika terbukti dan ditetapkan bersalah, saya siap dipecat, catat itu! Saya dipecat sesuai apa yang bapak-bapak minta,” tegasnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Agus juga menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya Haji Permata.
Dalam berita sebelumnya, Masrur Amin mengecam tindakan oknum BC yang semena-mena menembak mati Haji Permata.
“Kami minta, oknum yang menembak di proses hukum, komandan dilapangan dan pimpinan yang memerintah untuk juga dicopot,” tegas Masrur.
Dihadapan pihak Bea dan Cukai, Masrur Amin menyayangkan sikap arogansi dan tindakan semena-mena yang dilakukan oknum Bea dan Cukai.
“Tindakan ini sadis dan brutal. Semua itu ada SOP nya. Seharusnya melumpuhkan bukan menembak mati. Sampai kapanpun kami akan lawan ini. Kami siap perang, kami siap ditembak, kami siap dipenjara, kami orang Sulawesi Selatan tidak takut, jika persoalan ini tidak selesai. Kami akan ambil langkah lebih jauh,” tegasnya lagi.
Lebih lanjut, Hal yang disayangkan juga oleh pihaknya. Setelah meninggal Haji Permata dan Bahar, tak sedikitpun etikat baik dari Bea dan Cukai. Baik Bea dan Cukai Tembilahan maupun Kepri.
“Sudah menembak, jenazah langsung ditinggalkan. Dan hingga saat ini, satupun pihak Bea dan Cukai tidak ada menyampaikan belasungkawa. Apakah ini manusiawi. Ini membuat luka hati kami,” katanya.
Selain itu, Masrur menegaskan kembali, agar pihak BC tidak lagi membuat pernyataan yang dinilainya berbanding terbalik dengan kronologis sebenarnya.
“Cukup pak. Jangan lagi buat pernyataan-pernyataan sepihak di media sosial, yang tidak sesuai kejadian. Jangan tambah sakit hati kami. Jangan buat kami lebih marah. Stop buat pernyataan yang tidak sesuai di media sosial. Kasus penembakan ini akan kami kawal hingga tuntas,” jelasnya.
(Dms)