AlurNews.com – Isu kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari jabatan Ketum Partai Demokrat (PD) dibeberkan ke publik. Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghembuskan adanya kudeta yang ingin menggulingkan dirinya dari partai berlambang mercy itu. Nama-nama yang terduga terlibat itu kini mulai terungkap, mulai dari Marzuki Alie hingga Nazaruddin.
Dirangkum dari detikcom, Selasa (2/2/2021), nama-nama yang terlibat itu antara lain eks Bendum PD Muhammad Nazaruddin, eks Sekjen PD Marzuki Alie, eks kader PD Darmizal, kader aktif PD anggota DPR RI Jhoni Allen Marbun, dan Kepala KSP Moeldoko.
“Gabungan dari pelaku gerakan ini ada 5 orang terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun lalu,” kata AHY dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakpus, Senin (1/2) lalu.
Elite PD Rachland Nashidik kemudian mengungkapkan nama-nama yang diduga terlibat kudeta menggulingkan Ketum AHY. Nama-nama tersebut terdiri dari kader aktif hingga eks kader.
“Jhoni Allen Marbun, Marzukie Alie, Nazaruddin, Darmizal,” kata elite PD Rachland Nashidik.
Baca juga : AHY Surati Presiden Jokowi Terkait Informasi Gerakan Ambil Alih Demokrat
Begini rekam jejak mereka yang dituduh terlibat kudeta PD:
- Marzuki Alie
Marzuki Alie sempat menjabat Wakil Ketua Majelis Tinggi dan Sekjen PD. Marzuki juga pernah menjabat Ketua DPR RI periode 2009-2014. Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kala itu menjabat Ketum PD.
Marzuki Alie tak masuk kepengurusan PD periode 2015-2020 yang dipimpin SBY. Marzuki merasa dirinya tak diperlukan lagi di PD.
“Memang sudah tak diperlukan lagi,” ujar Marzuki saat ditanya tanggapannya setelah tak lagi masuk kepengurusan PD, Sabtu (4/7/2015).
Dalam kepengurusan Ketum PD periode 2020-2025 pimpinan AHY, nama Marzuki pun tak masuk dalam daftar pengurus PD.
Marzuki Alie membantah tuduhan dia terlibat dalam kudeta. “Kalau orang berisu. Ya biarin. Buktiin aja. Kalau saya merasa ada, pasti saya respons begini. Saya merasa saya nggak tahu-menahu urusan ini, ngapain saya tanggapi. Omong kosong aja kok ditanggapi,” ujar Marzuki Alie saat dihubungi detikcom, Selasa (2/2/2021).
- Muhammad Nazaruddin
Nama Muhammad Nazaruddin juga disebut-sebut elite PD terlibat dalam kudeta Ketum AHY. Nazaruddin bukanlah sosok asing di dalam tubuh PD.
Nazaruddin sempat menjadi Bendum PD periode 2010-2015, yang kala itu PD diketuai Anas Urbaningrum. Namun Nazaruddin kemudian dipecat sebagai kader PD karena terlibat kasus korupsi wisma atlet.
Nazaruddin kini resmi bebas murni atas kasus korupsi. Nazaruddin bersyukur atas kebebasannya itu.
“Kalau saya semua bagi saya ini perjalanan yang harus saya lewati, yang pasti saya bersyukur Alhamdulillah. Semua ini ada hikmahnya, ke depan saya lebih fokus bagaimana mengejar akhirat,” ucap Nazaruddin di Bapas Bandung, Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Kamis (13/8/2020).
- Darmizal
Kemudian, nama Darmizal juga terserat dalam pusaran isu kudeta PD. Darmizal merupakan eks Wasekjen PD dan kini tak menjadi kader PD.
Darmizal pada 2018 menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Wakil ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat. Dia lalu menjadi Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJO).
Keputusan berhenti itu disampaikan Darmizal dalam surat pernyataan yang ditujukan kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Surat itu juga ditandatangani Darmizal di atas meterai Rp 6.000.
Alasan Darmizal mengundurkan diri karena menjabat Ketua Umum ReJO. Dalam surat itu, dia menyatakan tak ingin jabatan barunya tersebut mengganggu Demokrat.
Baca juga : Polisi Amankan Pelaku Pornografi dan ITE
- Jhoni Allen Marbun
Anggota Komisi V DPR RI Jhoni Allen Marbun juga disebut terlibat mengkudeta kepemimpinan AHY dari PD. Jhoni Allen Marbun merupakan kader aktif PD hingga kini.
Sebelum lolos ke Senayan dengan Fraksi PD, ia sempat mengkampanyekan Presiden Jokowi di Pilpres 2019. Jhoni menegaskan dukungannya ke Jokowi tak bersifat pragmatis karena pemilih di daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara II mendukung pasangan 01.
“Saya melihat dalam konteks kepemimpinan nasional. Kalau kepemimpinan nasional terganggu, bangsa ini juga akan terganggu,” kata Jhoni mengawali pendapatnya soal kepemimpinan nasional, Rabu (15/5/2019).
- Moeldoko
Ketua Bappilu PD Andi Arief menyebut Jenderal (Purn) Moeldoko terlibat dalam kudeta Partai Demokrat. Moeldoko saat ini menjabat Kepala Kantor Staf Kepresidenan.
Selain itu, Moeldoko pernah menjabat Panglima TNI pada 2013-2015. Moeldoko diangkat menjadi Panglima TNI oleh SBY, yang kala itu menjadi Ketum PD.
Soal isu kudeta, Moeldoko membantah tegas dan meminta Presiden Jokowi tak dilibatkan di pusaran isu ini. Dia bahkan membalas meminta AHY tidak baperan.
“Saran saya, jadi seorang pemimpin harus pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing,” kata Moeldoko dalam jumpa pers virtual, Senin (1/2/2021).
(ach)