Dugaan Rasisme di Batam, Ratusan Warga NTT Demo Kantor DPRD Batam

Ratusan warga NTT demo di kantor DPRD Batam, Selasa (9/3/2021) (Foto : dam/HK)

AlurNews.com, BATAM – Ratusan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ada di Kota Batam melakukan demo di kantor DPRD Kota Batam, Selasa (9/3/2021).

Demo dilakukan atas dugaan tindakan rasisme terkait masalah proses pembangunan tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PLN Bright Batam oleh oknum yang tidak bertanggunjawab.

Selain itu karena mereka tidak menerima dengan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Batam pada Senin (8/3/2021), yakni rekomendasi menghentikan sementara pembangunan SUTT tersebut.

Andi Kusuma yang ikut dalam demo tersebut mengatakan, apa yang direkomendasikan dari RDP Komisi III DPRD Kota Batam kemaren harus dicabut kembali.

“Karena DPRD tidak mempunyai kewenangan dalam hal melakukan pemberhentian pembangunan SUTT itu,” ucap Andi Kusuma.

Lanjutnya, terkait masalah
adanya oknum preman yang disampaikan oleh Komisi III DPRD Kota Batam yang ikut dalam proses pembangunan SUTT itu pihaknya juga tidak menerima.

“Preman itu adalah dijalan, mengganggu orang dan memalak-malak orang. Tapi mereka ini adalah pekerja,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang warga dalam orasinya mengatakan, masalah yang terjadi saat ini adalah sudah termasuk dalam rasisme dan harkat marbatnya warga NTT.

“Kami orang flores memang jelek, kulit hitam dan rambut kriting, seluh dunia juga tahu, namun kami tidak pernah membuat hal-hal yang tidak-tidak, kami tidak pernah mengemis di jalan, merampok dan kami mencari reski dengan jalan yang halal,” tuturnya.

Demo tersebut nyaris bentrok dengan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan di kantor DPRD tersebut, pasalnya para pendemo ingin masuk ke dalam gedung DPRD Batam.

(ach)