Penipu Online Perdaya Zul Warga Batuaji, Waspada Video Call Mirip Saudara

“Karena masih kurang Rp 15 juta sebagai uang muka, si pembeli ini kirim foto struk transfer bank Rp 10 juta yang dikatakan dari istrinya. Lalu ditambah lagi Rp 3 juta lagi. Jadi kurang Rp 2 juta,” katanya.

Saat itulah karena tak ada kecurigaan, Zul berusaha membantu “kakaknya” dengan mentransfer uang Rp 2 juta.

Setelah itu, Zul dan pembeli masih berlanjut. Tiba-tiba si pembeli kembali meminta bantuan kepada Zul untuk mengirimkan bantuan pulsa ke dua buah handphone karena limit.

“Saya kirim pulsa senilai 500 ribu, dan ke hp yang satu lagi senilai 300 ribu dan kemudian ditambah lagi 200 ribu,” katanya lagi.

Zul mengaku setelah mentransfer uang Rp 2 juta dan mengirim pulsa total senilai Rp 1 juta, dirinya tinggal menunggu kabar “sang kakak” menghubunginya.

Namun hingga sekitar pukul 13.00 WIB, ia tak dihubungi lagi. Ia pun mencoba menghubungi kakaknya yang berdinas di Brimob tentang masalah itu.

Setelah tersambung, barulah sadar bahwa ia baru saja tertipu oleh para sindikat penipuan online. Ia mengalami kerugian Rp 3 juta.

 “Saya tidak tergiur dengan janji keuntungan atau apa, tapi karena sudah yakin untuk membantu saudara maka saya langsung bantu,” ungkapnya.

Zul menceritakan, dirinya saat itu benar-benar terperdaya ketika foto yang muncul pertama kali saat video call itu mirip sekali dengan sosok kakaknya. Ia pun merasa yang ia lakukan seperti mengalir begitu saja.

“Saya benar-benar seperti langsung percaya karena foto yang muncul saat video call mirip kakak saya. Saya pun di Alfamart sempat ditanya kasir saat hendak mengirimkan pulsa, “apa abang tidak kena hipnotis sampai bolak-balik tranfer pulsa”.

“Tapi saya bilang, tidak. Saya tidak merasa terhipnotis,” ujar Zul yang masih keheranan dengan perasaannya saat itu.

Zul mengaku baru sadar sekitar pukul 13.30 WIB saat dirinya di kamar merasa keringetan, meskipun ber-AC. Ia pun segera melihat kembali handphone miliknya dan mengingat yang ia lakukan sebelumnya.

“Saya telepon kakak dan baru benar-benar sadar saya kena tipu,” tambahnya.

Zul berharap warga masyarakat untuk berhati-hari dengan segala bentuk tawaran melalui online. Ia berharap penipuan semacam ini tidak lagi menimpa warga lainnya.

Ia pun berharap agar warga berhati-hati untuk meng-upload foto-foto diri dan keluarga serta data-data ke media sosial termasuk FB, karena bisa jadi para penipu memanfaatkan itu untuk maksud jahat.(pwk)