Wawan Si Montir Sepeda: Pernah Jadi Sopir Pribadi Jendral dan Kerja Bersihkan Ruangan Gatot Nurmantyo

[Profil] Wawan Gunawan Mekanik Sepeda Tokoh Barokah Batam.

Wawan hanya bekerja di Malaysia sekitar kurang lebih satu (1) tahun. Wawan memutuskan pulang ke kampung halaman. Namun lagi-lagi, Wawan mendapatkan pengalaman pahit ketika balik kampung.

“Karena waktu di Malaysia semuanya kita kasbon, beli peralatan dapur dan segala macam dan di potong tempat tinggal. Jaid gaji dari Malaysia itu habis ketika nyampai Pontianak. Disitu tak ada lagi duit untuk pulang ke Makassar baru ke Bulukumba. Mau tidak mau cari pinjaman lah,” ceritanya.

Melalui berbagai rintangan dari berangkat ke Malaysia hingga pulang ke kampung halaman. Wawan akhirnya tiba di kampung halaman. Beberapa bulan ke kampung halaman, Wawan merantau ke kota Makassar. Di Makassar, Wawan sempat menjadi seorang nelayan dan bekerja sebagai pengantar ikan. Wawan ketika itu tidak pernah merasakan malu atas apa yang dikerjakannya.

Tak beberapa lama, Wawan kembali merantau di kampung orang lain, yakni Kota Bandung.

Di kota Bandung Wawan kembali nekat. Tanpa ada keluarga yang dituju dan umur pun masih menginjak usia 16 jalan 17 tahun. Wawan akhirnya bekerja di Kota Bandung. Wawan bekerja apa adanya. “Semuanya kita kerjakan disana. Yang penting halal. Dari kuli bangunan sampai yang lebih kasar. Yang penting bisa makan dulu,” katanya.

Dari Bandung, Pemuda Bulukumba ini kembali pindah kota ke Kota Bekasi. Di Bekasi, Wawan sempat bekerja ditempat cuci mobil. Ditempat itu, Wawan Kembali mendapatkan pengalaman baru. “Yaa.. Alhamdulillah, ada pengalaman baru. Dari pahit, senang nya campur. Kalau cerita pendapatan, cuci mobil bagi hasil. Cukuplah untuk makan,” ceritanya.

Memasuki usai 18 tahun, Wawan berpindah dari Bekasi ke Jakarta. Wawan menuju rumah saudaranya, yang kebetulan bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Markas Besar Angkatan Darat (MABESAD).

Di Jakarta, Wawan mendapatkan tawaran bekerja di sebagai cleaning service atau tukang bersih-bersih di Mabesad. Tanpa pikir panjang, semangatnya dalam bekerja, Wawan akhirnya menekuni pekerjaan sebagai cleaning service (CS).