Handry mengungkapkan, saat ini, posisi MV Solo sudah dalam keadaan lego jangkar di sekitar Utara Perairan Bintan dan MV Taho Australia meneruskan pelayarannya ke Singapura karena kondisi kapal baik-baik saja tidak mengalami kerusakan.
Sampai saat ini, MV Sinar Solo berada dalam pengawasan KN Rantos P210 dan melapor pada pihak perusahaan untuk melakukan survey terkait kondisi kapal laik laut atau tidak sebelum dinyatakan dapat meneruskan pelayarannya dari Singapura menuju Bangkok-Thailand.
“VTS Batam juga menginformasikan bahwa kedua agen kapal tersebut sudah melakukan koordinasi,” tutupnya.
Sebagai informasi, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban saat ini didukung oleh armada kapal negara serta personil yang mumpuni yaitu sejumlah 9 (sembilan) unit Kapal Negara patroli, yang terdiri dari 2 (dua) unit Kapal Negara Kelas I, 1 (satu) Unit Kapal Negara Kelas II, serta 6 (enam) unit Kapal Negara Kelas IV dan V.
Kapal Negara Kelas I milik PPLP Tanjung Uban adalah KN. KALIMASADA P.115 dan KN. SAROTAMA P.112, yang masing-masing diawaki oleh 19 (Sembilan belas) orang personil. Kapal Negara Kelas II adalah KN. RANTOS yang diawaki oleh 10 personil.
Adapun Kapal Negara Kelas IV dan V terdiri dari KN. 406 yang diawaki 6 personil, serta KN. 464, KN.543, KN. 544, KN. 546, dan KN. 547 yang masing-masing diawaki oleh 3 (tiga) orang personil.
Selain itu, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban juga memiliki Rigid Inflatable Boat (RIB), kombinasi antara speedboat rigid yang terbuat dari FRP (fiber-kaca diperkuat poliester) dan tabung terbuat dari hypalon, yang menjaga stabilitas saat bermanuver sekaligus sebagai instumen mengambang. RIB ini dapat bergerak dengan cepat bahkan di tempat sempitsekalipun sehingga cocok digunakan di saat-saat darurat.(*)















