Perampok Sadis Beraksi Saat Hujan, Tewas Ditembak Polisi di Medan

Ilustrasi aksi perampokan di Medan. Pelaku ditembak polisi.(alurnews.com/ist)

MEDAN, ALURNEWS.COM – Pria berinisial A alias IG warga Jalan Sutomo Gg Pelita I Medan, yang diduga pelaku perampokan tewas ditembak polisi di Medan, Jumat (28/5/2021).

Ceritanya, pelaku dibekuk polisi atas kasus perampokan disertai pembunuhan yang merenggut nyawa Lisbet Boru Napitupulu (50) di Jalan Pelita I Kelurahan Sidorame Barat I Kecamatan Medan Perjuangan, Kamis (6/5/2021) lalu.

Tewasnya A alias IG jadi pembicaraan hangat warga sekitar. Apalagi, rumah pelaku dan korban berdekatan, berjarak sekitar 700 meter saja.

“Kami dapat kabar jam 11 siang, sebelum salat Jumat. Kabarnya ditembak polisi terkait kasus perampokan di Jalan Pelita I,” kata Rianto (41) salah seorang warga sekitar kepada wartawan seperti dikutip Sindonews.com.

Ia mengatakan dalam pengungkapan tersebut polisi juga turut mengamankan seorang pelaku lainnya, yang juga warga seputaran Jalan Sutomo Medan.

“Rumah duka di Gg Yahya ini. Kalau istri almarhum (pelaku) gak ada di rumah. Istrinya (terlibat) kasus narkoba. Ini rumah orangtua (pelaku),” pungkasnya.

Informasi diperoleh wartawan, penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Sat Reskrim Polrestabes Medan dan Polsek Medan Timur.

Pengungkapan ini bermula ketika polisi menerima laporan kasus pembunuhan di sebuah rumah yang dijadikan usaha warung di Jalan Pelita I Kelurahan Sidorame Barat I Kecamatan Medan Perjuangan, Kamis (6/5/2021) pagi.

Korban yang merupakan seorang janda ini diketahui bernama Lisbet Boru Napitupulu berusia sekitar 50 tahunan. Korban tewas terkapar bersimbah darah di kamarnya.

Salah seorang tetangga korban, Mama Naomi (59) mengatakan kejadian ini pertama kali diketahui oleh salah seorang wanita teman korban yang merupakan agen penjual pulsa, memanggil korban tapi tidak kunjung menyahut.

“Dilihatnya ada darah di lantai,” kata tetangga korban, Mama Naomi (59) kepada wartawan

Merasa ada yang tidak beres, teman korban tersebut lalu memanggil warga sekitar, dan selanjutnya menginformasikan kepada pihak kepolisian.

“Kami warga takut masuk ke rumah, polisi yang melihat ke dalam korban terkapar di kamarnya, kakinya terikat” kata Mama Naomi.

Personel Polsek Medan Timur bersama dengan Tim Inafis Polrestabes Medan lalu melakukan penyelidikan lebih lanjut. Jenazah korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, sedangkan warung korban dipasang garis polisi.

“Bornap (panggilan akrab korban) sudah dua puluh tahunan tinggal disini. Dia ngontrak, tinggal seorang diri, janda belum punya anak. Seharinya berjualan, tabung gas, minyak, rokok,” kata Mama Naomi.

Mama Naomi menduga, kejadian pembunuhan ini terjadi di atas jam 12 malam.

“Pas hujan deras tadi malam mungkin, kami masuk rumah jam 12 malam, dia juga masuk jam segitu,” katanya.

Menurut informasi yang ia terima, selain dibunuh korban juga kehilangan sejumlah harta benda dan perhiasannya.

“Habis-lah barangnya, keretanya (sepedamotor) juga hilang, emas-emasnya, rokoknya juga hilang. Dia ditikam di lehernya,” ungkap Mama Naomi.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Martuasah Tobing membenarkan pihaknya telah mengungkap kasus pembunuhan sadis tersebut. Namun, dia tidak memberikan informasi detil kepada media. “Nanti diekspose,” ujarnya singkat, Sabtu (29/5/2021). (*)