Batam, AlurNews.com – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau (KEPRI) Rizki Faisal, berikan dua jempol untuk Menko Perekonomian Airlangga Hertanto yang berhasil mendorong Indonesia keluar dari ancaman krisis ekonomi.
Menurut Rizki apa yang dilakukan Ketua Umum Golkar tersebut merupakan kinerja luar biasa, pasalnya kondisi dunia masih dihantam Pandemi Covid-19.
Rizki Menjelaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia berhasil positif mencapai 7,07 persen pada triwulan II-2021, dibandingkan periode sama tahun lalu.
“Dari data resmi yang dirilis Badan Pusat Statistik,
pertumbuhan ekonomi pada triwulan ke 2 tahun 2021, laju pertumbuhannya dinyatakan signifikan, yakni 7,07%., ini kan kerja yang luar biasa ditengah pandemi global Covid-19. Saya yang juga Kader Partai golkar sangat mengapresiasi dan bangga” ungkap Rizki Faisal. Jumat (6/8/2021)
Rizki Faisal yang juga Presidium PENA 98 Kepri menambahkan, sebagaimana dirilis BPS, sebelumnya memang terjadi kontraksi dalam perekonomian Indonesia pada triwulan I-2021, yaitu minus 0,74 persen sehingga secara kuartal (qtq) ekonomi naik sebesar 3,31 persen pada triwulan II-2021.
Pencatatan di zona positif ini merupakan yang pertama kalinya sejak ekonomi Indonesia terkontraksi pada triwulan II-2020 yakni hingga mencapai 5,32 persen.
Ekonomi mulai terkontraksi sebagai akibat dari berbagai kebijakan pemerintah di awal pandemi Covid-19 yang salah satunya berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Meski masih tumbuh pada zona negatif, terdapat tren pembalikan pada berbagai indikator ekonomi Indonesia pada kuartal selanjutnya karena kinerja ekonomi terus memperlihatkan adanya kenaikan.
Sebagaimana diketahui, tumbuhnya perekonomian nasional ini sudah diprediksi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sejak Mei lalu.
Saat itu, Airlangga optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2021 mencapai tujuh persen.
Menko Perekonomian mendasarkan optimisme itu pada beberapa indikator. Antara lain, mulai dari realisasi penanaman modal asing (PMA) hingga indeks keyakinan konsumen (IKK) yang terus membaik.
“Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua akan bergerak positif, diperkirakan mencapai tujuh persen,” kata Airlangga, Sabtu (15/5/2021) lalu.
Menko Perekonomian mencatat realisasi PMA mencapai 54,6 persen dan IKK per Maret 2021 untuk kelompok masyarakat pengeluaran di bawah Rp 5 juta mencapai 90,1 atau mendekati zona normal 100.
Selain itu, perkembangan ekspor dan impor juga sudah kembali normal termasuk belanja pemerintah yang telah berada di jalur positif.
Ketua Umum DPP Partai Golkar itu juga menyampaikan kenaikan harga komoditas seperti sawit, karet, nikel, tembaga, dan batubara telah mendorong pemulihan ekonomi yang tercermin dari perbaikan kondisi perekonomian daerah sepanjang kuartal I 2021.
Sementara Ketua BPS Margo Yuwono menilai pertumbuhan ini dilatarbelakangi upaya pemerintah menjalankan program vaksinasi. Hal itu mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Selain itu, BPS menyebut pertumbuhan juga dipengaruhi perbaikan ekonomi global terutama beberapa negara yang menjadi mitra dagang Indonesia. Misalnya, pertumbuhan ekonomi Cina mencapai 7,9 persen, Singapura 14,3 persen, Korea Selatan 5,9 persen, dan Vietnam 6,6 persen.
“Pulihnya ekonomi pada negara yang menjadi mitra dagang kita itu mendorong permintaan luar negeri jadi ekspor kita meningkat,” ujarnya.
Tren kenaikan ini terlihat dari ekonomi triwulan III-2020 hingga triwulan I-2021 yang tercatat masing-masing minus 3,49 persen, minus 2,19 persen dan minus 0,74 persen.
(rls)