Ungkap Soal Keretakan Hubungan Ansar-Marlin, Ade Angga Sebut inisial R Yang Justru Mengkhianat Kesepakatan Politik

Tak itu saja, dalam hal yang mengingkari kesepakatan politik. Ade Angga dalam kesempatan ini memang tidak begitu detail menyebutkan nama. Namun, inisial R yang disebutkan seakan mengarah kepada nama seorang Rudi yang saat ini menjabat sebagai Walikota Batam yang juga merupakan Ketua NasDem Kepri.

“Biar ini fer. Bahwa beliaulah yang inisial R tersebut yang lebih dulu melanggar kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat. Kesepakatan nya banyak, salah satunya saya sebutkan tadi, Batam kita akan dukung, Batam kita tidak calon. Ternyata Bintan kita tidak didukung,” sebut Ade.

“Termasuk ada kesepakatan pembagian wilayah pemenangan. Kami diluar Batam Karimun, yang sahabat kita itu pemenangan Batam dan Karimun. Saya buka-bukaan saja, satu bulan sebelum Pilkada. Ada survei LSI yang mengatakan secara jelas bahwa suara kami menurun karena sebab-sebab tertentu. Artinya ada sentimen negatif terhadap pasangan kami, dan kami harus turun langsung ke Batam dan Karimun. Ternyata, jaminan untuk mengamankan Batam Karimun itu tidak juga terbukti. Jadi ini diantara sebab-sebab kenapa kesepakatan itu sebenarnya sangat mungkin ditinjau ulang,” jelas Ade menyambung penyampaian itu.

Alasan Ade Angga mengungkapkan berbagai fakta, agar tidak terjadi informasi yang menjerumus kepada fitnah di tengah masyarakat.

“Ini kami sampaikan, agar tidak terjadi fitnah. Yang seolah-olah mengatakan, yang ingkar janji itu pak Gubernur. Ini kami samasekali nyatakan itu tidak! Bahwa kesepakatan yang dibuat telah dilanggar terlebih dahulu,” ucapnya.

“Jika ada pertanyaan, kok kami kesepakatannya tidak tertulis? Kok yang sebelah tertulis? Justru kami pertama, yaa kita positif thinking. Beliau (Rudi-red) sendiri mengatakan, saya saksi, kalau beliau (Rudi-red) berbohong, maka beliau (Rudi-red) sendirilah yang bertanggungjawab kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dia (Rudi-red) mengatakan lebih kuat pernyataan tidak tertulis dari ucapan itu, adalah beliau (Rudi-red) sendiri. konfrontasilah dengan saya, dan saya siap untuk mengatakan didepan beliau (Rudi-red). Karena kata beliau, pernyataan lisan lebih kuat daripada pernyataan tertulis. Kita punya saksi,” ucap Ade Angga mengungkap pemicu munculnya isu keretakan hubungan Ansar-Marlin.

Ade Angga juga mengungkapkan, pihaknya seringkali mendapatkan tekanan dari pihak lain.

“Janganlah menggunakan pihak-pihak lain untuk menekan-nekan. Karena yang tau kesepakatan itu hanya kami yang bertandatangan termasuk saksi. Bararti kalau ada pihak lain tau, berarti yang memberi tau, kalau bukan kami, ya beliau (Rudi-red). Jejak digital itu masih ada, awal Maret itu sudah ada pernyataan-pernyataan akan maju sebagai Gubernur dan selain itu ada tekan-tekan untuk kita melalui pihak ketiga,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ansar Ahmad Gubernur Kepri menjawab isu keretakan hubungannya bersama Wakilnya, yakni Marlin Agustina yang juga merupakan Istri dari Muhammad Rudi Walikota Batam.

Menurut Ansar, pihaknya bekerja referensinya adalah undang-undang. Setiap kegiatan yang harus ditangani oleh Wakil Gubernur Kepri. Pihaknya pasti mendisposisikan ke Wakil Gubernur.

“Setiap berkegiatan di Batam, pasti saya undang beliau (Marlin-red), mungkin bu Marlin sibuk mendampingi pak Rudi ya kan, tak ada waktu mendampingi saya. Saya kan tak bisa larang juga. Saya kira kan semua sudah tua sama tua, jadi sama-sama bisa mengerti lah,” ungkap Ansar.

Ketika apel, kata Ansar, ia juga menyampaikan kepada inspektorat, jika ada temuan-temuan diberikan dan dibahas kepada Marlin Agustina sebagai Wakil Gubernur Kepri. Dan hasilnya kemudian di laporkan ke pihaknya sebagai Gubernur Kepri. Hal itu, agar Ansar dapat mengambil kebijakan.

“Nah, kalau persoalan-persoalan politik saya kira biasa-biasa saja yaa kan? Saya berfikir bekerja sajalah. Kan pilkada masih lama. Kalau masih lama, kita kerja dululah. Karena ini amanah. Saya tidak pernah memblok ibu (Marlin-red) ke acara-acara apa saja. Persoalan dia mau datang atau tidak, mungkin karena kesibukan beliau, atau sibuk mendampingi pak Rudi (Walikota Batam yang juga Suaminya-red),” ucap Ansar.

Dalam kesempatan itu pula, Ansar sempat menceritakan pengalamannya ketika menjadi Wakil Bupati Bintan mendampingi Huzrin Hood. “Ketika saya menjadi Wakil Bupati pak Huzrin Hood, pagi-pagi saya sudah keruangan pak Bupati. Saya tanya itu, tugas saya hari ini apa saja pak Bupati. Kan begitu,” ungkapnya.

Sepanjang ungkapan Ansar, Ansar sempat mengungkapkan hal seakan membuat dirinya kecewa ketika berkegiatan di Batam, disaat dirinya sedang membagi-bagikan bantuan untuk Warga Batam. Pasalnya, ketika berkegiatan di Batam. tak satupun Lurah Camat hadir menyambutnya dan mendampinginya.