Ditengah Kesusahan Masyarakat, Pemko Batam Malah Mengusulkan Pembelian Kapal Senilai 15 Milyar

BATAM, AlurNews.com – Miris, Masyarakat Batam lagi mengalami kesusahan ditengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Batam, Pemerintah Kota (Pemko) Batam malah sibuk mengusulkan pembelian unit kapal baru untuk sarana pengangkut para pejabat saat pembahasan APBD murni di DPRD Kota Batam dengan anggaran fantastis.

Dari rencana pembelian kapal baru senilai 15 milyar itu pun langsung menuai beragam kritikan dari berbagai pihak. Pasalnya, pembelian kapal baru ditengah kesulitan ekonomi masyarakat, dinilai tidak tepat.

Ketua LSM Kelompok Diskusi Anti 86 (KODAT86), Ta’in Komari menilai, rencana pembelian kapal baru oleh Pemko Batam di masa sulit saat ini, tampak seakan tidak memahami kondisi masyarakat saat ini.

“Rencana pengajuan itu menunjukkan bahwa pejabat dilingkungan Pemko Batam tidak punya kepekaan terhadap masalah sosial ditengah masyarakat,” katanya, Minggu (15/8/21).

Mestinya, kata Dia, Pemko Batam lebih mengedepankan bagaimana solusi untuk mencukupi kebutuhan dasar hidup masyarakat, dan yang terpenting melakukan pemulihan ekonomi masyarakat untuk bangkit dari hantaman Covid 19.

Dia juga mempertanyakan, urgensi pengadaan kapal baru ini. “Apa ini bermanfaat buat masyarakat, tentu tidak kan?

Di saat kondisi masyarakat seperti ini, pemulihan ekonomi sudah semestinya menjadi skala prioritas dulu. Menciptakan solusi-solusi yang inovatif, termasuk alokasi anggaran yang ada terlebih dahulu untuk kepentingan masyarakat luas. Ketimbang membeli sebuah kapal yang mengeluarkan anggaran yang cukup besar.

“Atau mungkin, Walikota dan wakilnya tidak begitu paham skala prioritas penggunaan anggaran disetiap pengadaan belanja daerah. Bisa jadi buku panduan APBD nya tidak mereka baca,” kata dia.

Menurutnya, yang bisa menolak itu hanya unsur legislatif dalam hal ini anggota DPRD Kota Batam. “Tapi kalau sudah disahkan APBDnya itu, tergantung balik ke Walikota dan wakilnya mau batalin atau tidak,” menurutnya.

“Sekarang publik kan bisa menilai apakah itu urgen atau tidak, masyaakat juga bisa menilai pemimpin seperti ini apakah peduli atau tidak terhadap masyarakatnya yang tengah kesusahan saat ini,” jelasnya.(hs)