Lelang SPAM Batam, Rakyat Menunggu Keputusan yang Objektif

Wirya Putra Silalahi, Sekretaris Komisi IV DPRD Kepri (foto : ist)

AlurNews.com, BATAM – Lelang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Batam telah beberapa kali diundur. Terbaru, BP Batam menarik kembali hasil Pra Kualifikasi (PQ) yang sebelumnya diumumkan. Rencananya BP Batam akan mengulang tahap PQ tender SPAM Batam.

Perwakilan rakyat menaruh harapan besar pada hasil tender ini. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Komis IV DPRD Provinsi Kepri, Wirya Putra Silalahi. Lancar tidaknya tender SPAM akan menentukan kredibilitas Batam di mata investor.

“Pasokan distribusi air bersih ini merupakan hal mutlak yang diperlukan untuk menjamin masyarakat Batam, begitu juga dengan kepentingan dunia usaha dan investasi di Batam,” katanya.

Karena itu, Wirya menegaskan lelang SPAM Batam harus dilakukan dengan akuntabilitas yang tinggi, serta bebas dari kepentingan kelompok tertentu. Bahkan, sejumlah lembaga negara harus mengawasi prosesnya.

Baca juga : Aneh! Prakualifikasi Lelang SPAM Batam Diulang Lagi, Ada Apa?

Dengan dmeikian, maka keputusan atas pengelolaan SPAM Batam, baik di sisi hulu maupun hilir akan objektif dan mempertimbangkan kebutuhan Batam di masa mendatang.

Sebagai kota industri, Batam harus ditunjang oleh dukungan utilitas yang memadai seperti air dan listrik. Sehingga perusahaan yang memenangkan lelang SPAM Batam nanti, harus memahami hal ini.

“Warga Batam juga menunggu keputusan yang objektif dari penyelenggara lelang, yakni BP Batam. Intinya, lelang digelar untuk mengutamakan kepentingan rakyat,” jelasnya.

Baca juga : Lelang SPAM Batam Harus Transparan, Apindo: Jangan ada Intervensi

Ia mengapresiasi bahwa perusahaan-perusahaan ternama tertarik berpartisipasi dalam tender ini. Dia berharap, Batam mendapatkan operator terbaik yang benar-benar mampu memberikan layanan air bersih terbaik untuk masa depan kota industri ini.

“Perusahaan yang berpengalaman kelola air mengikuti lelang ini. Sehingga rakyat Batam berharap yang terbaik tentunya,” jelasnya. (*)