Soal Tender SPAM Batam, Rizki: Perusahaan Yang Dipilih Karena Kualitas bukan Karena Pesanan

Rizki Faisal, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kepri. (Ft.Istimewa).

BATAM, AlurNews.com – Lelang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Batam telah beberapa kali diundur. Terbaru, BP Batam menarik kembali hasil Pra Kualifikasi (PQ) yang sebelumnya diumumkan oleh panitia. Rencananya, BP Batam akan mengulang tahap PQ tender SPAM Batam.

Itu artinya, perusahaan yang sebelumnya dinyatakan tidak lolos dalam tahap PQ akan bisa kembali mengikuti tander SPAM Batam.

Data yang diperoleh alurnews sebelumnya, lelang SPAM Batam sebelumnya diikuti tiga konsorsium perusahaan dan dua peserta lokal.

Konsorsium pertama, diisi PT Krakatau Tirta Industri (KTI), PT Adaro Tirta Mandiri, Perum Jasa Tirta II (PJTII), dan PT Strivechem Indonesia.

Korsorsium kedua, diisi PT Moya Indonesia dan PT PP (Persero). Sedangkan konsorsium ketiga, diisi PT Panbil Utilitas Sentosa dan PT Suez.

Sedangkan pemain tunggal, yakni PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Adhya Tirta Batam (ATB).

Baca juga : Aneh! Prakualifikasi Lelang SPAM Batam Diulang Lagi, Ada Apa?

Untuk itu, Rizki Faisal Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kepri, dari fraksi Partai Golkar yang ikut menyoroti proses lelang meminta panitia SPAM Batam bisa lebih transparan dan profesional terkait tander tersebut.

“Soal air itu adalah kebutuhan hajat hidup orang banyak. Jangan sampai tander ini disusupi oleh kepentingan tertentu yang dapat merugikan masyarakat. Perusahaan yang dipilih harus memiliki kemampuan dan memiliki kualitas dalam mengelola air bersih,” kata Rizki, Senin, 30/8/21.

Perusahaan yang nantinya dipilih untuk mengelola air bersih di Kota Batam, baik hulu maupun hilir bukan perusahaan yang memiliki kedekatan dengan golongan tertentu ataupun hanya karena adanya pesanan. Sehingga perusahaan tersebut dipaksakan untuk menang dalam tander dan malah mengenyampingkan kemampuan dan pengalaman perusahaan tersebut.

“Itu yang kita tidak mau. Jangan karena adanya pesanan, perusahaan tertentu di menangkan di tander ini. Jangan sampai, Lelang ini hanya formalitas saja. Perusahaan yang menang tidak memiliki kemampuan dalam mengelola air sehingga merugikan masyarakat Batam,” tegasnya.

Saat ditanyakan soal ATB yang sebelumnya dinyatakan tidak lolos dalam tahap Prakualifikasi. Rizki menilai, dengan pengalaman yang dimiliki ATB, selayaknya ATB dapat lolos ditahap itu, dengan pengalaman yang cukup mumpuni, ATB layak dipertimbangkan.

Meski diakuinya, dalam pengelolaan tidak lepas dari kekurangan. “Sebaik apapun itu pasti ada kekurangan. Tapi pasti masih bisa diperbaiki,” menurutnya.

“Dengan pengalaman sebelumnya. ATB layak dipertimbangkan. Jika tander sebelum tidak lolos di pra kualifikasi. Tentu kita bertanya-tanya dan sangat aneh. Dengan segudang pengalaman ATB, tidak mungkin ATB tidak lolos dengan hanya begitu saja. ATB setidaknya bisa mengelola di hulu atau di hilir,” jelas Rizki.

Baca juga : Lelang SPAM Batam, Rakyat Menunggu Keputusan yang Objektif

Rizki kembali menegaskan, panitia SPAM Batam bisa bekerja secara profesional. Tidak tunduk pada kepentingan tertentu. “Kesuksesan Panitia dalam menentukan pengelola air bersih di Batam akan menjadi penilaian bagi investor yang ingin berinvestasi di Batam. Kita tidak mau, ada citra yang buruk setelah tander ini,” terangnya.

Terkait tander SPAM Batam yang kembali diulang, hingga saat ini terus menjadi sorotan berbagai pihak.

Hingga kini, panitia belum membuka secara pasti ke publik. Kapan waktu tender akan kembali dimulai.

(Red)