AlurNews.com, BERLIN – Lebih dari 100.000 warga di Jerman turun ke jalan mengenakan warna biru dan kuning dari bendera Ukraina dan membawa poster bertuliskan “Tidak Ada Perang Dunia 3”, pada hari Minggu (27/2/2022).
Dari Berlin ke Baghdad hingga Quito, para demonstran meneriakkan “Kamu Memalukan!” terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, sementara yang lain mengibarkan spanduk dengan slogan-slogan seperti “Putin Pembunuh” atau “hentikan monster itu”, seperti dilaporkan France24, Minggu (27/2/2022).
Di ibu kota Jerman, polisi memperkirakan jumlah pengunjuk rasa setidaknya 100.000 orang, sementara Praha 70.000 turun ke jalan dan Amsterdam 15.000 orang.
Penyelenggara protes Berlin menyebutkan angka lima kali lipat dari perkiraan polisi, dengan demonstran berkumpul di Gerbang Brandenburg, tidak jauh dari Kedutaan Besar Rusia di Jalan Raya Utama Unter den Linden.
Meskipun Kedutaan Besar Rusia ditutup oleh polisi, beberapa pengunjuk rasa berkumpul di depan meneriakkan “Jayalah Ukraina” dan menyanyikan lagu-lagu Ukraina.
“Penting bagi saya agar Jerman menunjukkan mereka membela demokrasi di Eropa,” kata Hans Georg Kieler, 49, yang hadir dalam unjuk rasa di Berlin.
Kieler menyuarakan persetujuan atas keputusan Jerman untuk mulai mengirimkan persenjataan ke Ukraina, tetapi mengatakan, “Kita bisa lebih banyak membantu Ukraina.”
Valeria Moiseeva dari Ukraina juga ikut berunjuk rasa.
“Saya pribadi kecewa dengan Rusia, saya benci Rusia, saya benci semua orang Rusia,” kata wanita hamil berusia 35 tahun itu, seraya menambahkan ibunya sekarang duduk di ruang bawah tanah di Kiev karena takut kejatuhan bom Rusia.
Warga Thailand Demonstrasi
Warga Thailand berduyun-duyun menyusuri Lumpini ke Taman Benjakiti sambil meneriakkan yel-yel menentang invasi Rusia ke Ukraina.
Sekitar 50 pengunjuk rasa yang terdiri dari warga Ukraina, Rusia, Belarusia, Thailand, dan warga negara lainnya, berbaris membawa plakat menyerukan agar tentara Rusia menghentikan perang dan segera meninggalkan Ukraina.
Dilaporkan Bangkok Post, Minggu (27/2), para demonstran menyanyikan lagu kebangsaan Ukraina di luar Taman Benjakiti.
Demo satu jam itu berakhir setelah polisi tidak mengizinkan mereka masuk ke dalam taman dengan membawa bendera dan spanduk.
Sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus pada Kamis (24/2) tentara Rusia telah melakukan invasi kewilayah Ukraina Timur. Menurut data terbaru PBB, sudah ada 64 warga sipil yang tewas terkait konflik tersebut.
sumber : reuters