Tanah dari Kepri Bersatu dengan Tanah 33 Provinsi Lainnya di Kendi Titik Nol IKN

Presiden Jokowi menerima tanah dan air dari perwakilan 34 gubernur se-Indonesia untuk dimasukkan ke kendi di titik nol IKN, Senin (14/3/2022). (Foto: sekretariat kepresidenan/ist)

AlurNews.com – Tanah dari Bekas Tapak Istana Damnah di Daik, Lingga dan air sumur Pulau Penyengat yang dibawa Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersatu dengan tanah dan air dari 33 provinsi lainnya dalam isi kendi Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN).

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatukan tanah dan air dari 34 provinsi dalam ritual Kendi Nusantara di IKN yang bakal bernama Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Selain Gubernur Kepri Ansar Ahmad, para gubernur dari provinsi lainnya juga membawa tanah dari lokasi bersejarah di daerah masing-masing.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa tanah dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Kampung itu merupakan daerah kumuh yang telah ditata oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kampung Akuarium pernah mengalami penggusuran di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Penggusuran dibatalkan usai Anies mengalahkan Ahok pada Pilkada 2017.

Provinsi Bengkulu juga menyetor tanah bersejarah. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah membawa tanah dari rumah pengasingan Proklamator RI, Sukarno.

Pemerintah Kolonial Belanda mengasingkan Bung Karno ke Bengkulu pada 1947-1942. Pada masa pengasingan itu, Bung Karno bertemu dengan calon istrinya, Fatmawati.

Provinsi lainnya yang membawa tanah bersejarah adalah Papua dan Jawa Barat. Pemprov Papua menyetor tanah yang berasal dari 29 wilayah. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan tanah yang dihimpun dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.

Ada pula tanah dan air yang terlebih dulu melewati proses ritual. Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat membawa air yang sudah diproses melalui ritual lokal.

Kemudian dari Jawa Timur diserahkan air dan tanah peninggalan Kerajaan Majapahit. Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa mengatakan air dan tanah dari Majapahit dibawa ke IKN karena memiliki nilai sejarah yang besar. Pasalnya kata ‘Nusantara’ merupakan bagian dari Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Mahapatih Gajahmada.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor juga membawa tanah yang telah melalui ritual Ngalak Air. Tanah yang disetor Isran berasal dari wilayah Kesultanan Paser.

Tanah dan air itu dihimpun Jokowi dalam sebuah kendi. Ritual Kendi Nusantara itu menjadi simbol penyatuan seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, prosesi ini sebagai penanda dimulainya pembangunan ibu kota baru. (ib)