AlurNews.com – Film horor KKN di Desa Penari menuai hasil yang cukup memuaskan, tembus 2 juta penonton dalam waktu kurang dari seminggu, dan diharapkan bisa meneror 3 juta penonton dalam waktu dekat. Manoj Punjabi selaku produser optimistis jumlah 3 juta penonton bisa didapat mengingat animo masyarakat masih sangat tinggi.
Dilansir Liputan6.com, Minggu (8/5/2022), dirinya menyinggung soal peluang film Indonesia di bioskop lokal. Menurutnya, film negeri sendiri sudah layak mendapat jumlah layar lebih banyak ketimbang film impor.
“Pihak bioskop lain malah menurunkan layar film saya. Padahal, Doctor Strange 2 juga lagi turun jumlah penontonnya. Kami malah dikasih studio berkapasitas kecil,” keluh Manoj Punjabi.
1. Keruk Ratusan Penonton
Menurutnya, film KKN di Desa Penari masih bisa mengeruk ratusan penonton perharinya. Angka tersebut tentu saja terbilang fantastis untuk ukuran film Indonesia yang rilis pada saat minggu Lebaran.
“Dengan jaringan bioskop seperti CGV Cinemas misalnya, saya masih terus berkoordinasi. Masih teleponan terkait pembagian layar untuk film Indonesia dan produk impor,” ujarnya.
2. Inisiatif Pihak Bioskop
Terkait peluang film Indonesia punya jumlah layar yang lebih banyak ketimbang impor, Manoj sendiri menyebut jika hal tersebut tergantung inisiatif dari pihak bioskop.
“Kalau ada niat baik dari pihak bioskop tentu bisa. Tentu saja dengan melihat potensi jumlah penonton yang bisa didatangkan oleh film Indonesia. Itikad baik itu penting,” tambahnya.
Hingga Minggu siang, Manoj menyebut jika film KKN Di Desa Penari sudah mencapai angka 2,6 juta penonton. Jumlah ini tentu saja akan terus bertambah mengingat antrean penonton masih mengular.
3. Antrean Mengular
Sebelumnya, penonton di sejumlah kota mengeluhkan tentang susahnya mencari tiket KKN Di Desa Penari. Antrean di bioskop terjadi sejak pagi, bahkan sampai memicu perang tiket hingga adanya calo.
“Karenanya saya mengimbau pihak bioskop membagi jumlah show atau jam main dengan lebih adil berdasarkan potensi penonton yang didatangkan. Saya juga berharap Kementerian terkait memberi support,” ucapnya.
“Mengingat film lokal dibuat orang Indonesia dan hasilnya untuk kita semua. Enggak ke mana-mana. Setelah dua tahun dihantam pandemi Covid-19, industri ekonomi kreatif termasuk film mencoba bangkit dan butuh dukungan banyak pihak,” tutup Manoj Punjabi.